Pulang dari rumah tante Endah, caca benar benar diam seribu bahasa. Caca tak marah, hanya saja ia masih tak habis pikir dengan suaminya itu. Kalau tau akan kejadian seperti ini, mungkin saja caca tak akan mau diajak ke rumah tante Endah.Suaminya sama sekali tak risih, digelayuti oleh sodara perempuannya. Yang notabene, kedua nya sudah sama sama dewasa. Bahkan deva sudah memilik pendamping sekarang, rasanya tak pantas saja di lihanya.
Kekesalan caca memuncak, tak kala Elsa seolah olah menggantikan posisinya. Dengan telaten elsa mengambilkan makanan untuk suaminya, saat mereka makan malam. Saat semuanya berkumpul berbincang pun, Elsa dengan nyaman selalu bergelayut di dekat suaminya.
Yang membuat caca semakin murka, sikap suaminya. Suaminya tak menolak sama sekali semua perlakuan Elsa yang gak lazim itu, malahan terlihat sangat menikmatinya.
Begitu sampai rumah, caca langsung masuk ke kamarnya. Segera membersihkan diri, berganti pakaian, dan naik ke atas ranjang merebahkan tubuhnya untuk segera tidur.
Suasana hatinya sedang sangat tak baik, jadi lebih baik ia menghindar dulu dari suaminya. Daripada berkahir perang, mendingan caca menghindar.
Sedangakn deva ? Deva hanya diam.
Saat caca mendiamkannya pun, deva tak berusaha sedikitpun mengajak caca bicara. Yang ada malah balik mendiamkan caca, saat di perjalan pulang pun keduanya sama sama diam dengan pikirannya masing masing.
Entahla deva sadar atau tidak dengan sikapnya tadi, yang menikmati sentuhan dan perlakuan sodaranya itu. Yang sedikit banyak membuat hati istrinya sakit.
Melepas rindu sih melepas rindu, tapi tak harus pake peluk peluk, gandeng gandeng, dan bergelayut mesra juga kali.
****
Pagi pagi sekali caca sudah bangun, ia pun bergegas mandi, karna pagi ini caca berencana akan pergi. Memeriksakan kandungannya.
Sekitar tigapuluh menit, caca sudah selesai dengan segala urusan di kamar mandi. Ia pun sekarang sudah siap dengan dress hitam yang membalut tubuhnya.
Wajahnya sudah caca poles dengan sedikit riasan yang natural, dengan rambut yang ia biarkan terurai begitu saja.
Turun ke bawah caca langsung menenteng tasnya, tanpa memepedulikan suaminya. Yang masih asik memejamkan matanya. Caca tak peduli dengan suaminya yang akan telat, sungguh ia masih sangat kesal pada suaminya itu.Suasana rumah pagi ini sangat sepi, semalam saat deva dan caca masih di rumah tante Endah bi rati mengabari, kalau ia dan mang Eros harus segera pulang. Karna sang anak sedang sakit di rumahnya.
Caca mengambil dua lembar roti, mengoles nya dengan slai kacang lalu ia masukan ke dalam panggangan roti. Sambil menunggu rotinya matang, caca menyeduh satu gelas susu ibu hamil. Yang mau tak mau harus tetap ia konsumsi demi sang buah hati, yang sebentar lagi akan hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!