Sembilan

1.9K 112 5
                                    




Dalam waktu beberapa jam kedepan, caca akan resmi di persunting oleh deva. Bahkan dari jam lima pagi, caca sudah sibuk di rias.

Mama Rasti benar benar mempersiapakan semuanya dengan teliti, seorang mekeup pengantin profesional pun dengan sengaja mama Rasti sewa untuk hari bahagia anaknya.

Caca sudah selesai di mekeup, tubuhnya yang yang ramping sudah di balut kebaya putih yang di rancang khusus oleh sang bunda.

Alunan musik degung Sunda pun sudah mulai terdengar. Yang artinya, acara akad nikah akan dimulai sebentar lagi. Acara akad nikah akan berlangsung dengan runtutan prosesi adat Sunda, sesuai dengan yang papa Agung inginkan.

"Orang cantik di dandanin gini, ya pasti makin cantik lah. Tak perlu diragukan lagi" puji ila. Saat sang fotografer telah selesai mengambil gambar pada caca.

Di ruangan makeup, caca di temani oleh ila dan Rara.

"Dia tuh cantiknya gak kaleng kaleng la, deva aja nyampe tergila gila kan " timpal Rara.

Dan yang dipuji cantik hanya diam, caca merasa jantungnya bergetar. Ia sungguh sangat gugup dan tegang sekali saat ini.

"Gak usah tegang gitu ca, santai aja. Kan yang mau ijab deva, bukan kamu " kata ila, yang sepertinya ngeuh kalau sodaranya ini terlihat sangat tegang.

"Parah ya, gue baru ngerasain deg degan yang luar biasa kaya gini loh seumur umur "

"Santai aja, berdoa. Semoga deva bisa lancar pas ijab nya " balas Rara.

Caca mengangguk, dari tadi tak henti hentinya ia berdoa untuk ke berlangsung pernikahan nya. Semoga semuanya di permudah dan di lancarkan. Moment yang ia tunggu tunggu akan tiba juga sebentar lagi.

Acara akad nikah akan dimulai, runtutan prosesi mapag penganti laki laki sudah selesai di laksanakan. Kini, sudah saatnya masuk ke acara inti. Yaitu akad nikah.

Caca, sebagai mempelai perempuan masuk ke dalam bellroom hotel dengan di gandeng sang adik tercinta, Arshaka. Jantung nya, sungguh berdetak semakin kencang tak karuan. Apalagi saat ini, semua mata sedang tertuju menatap nya.

Tepat saat caca menadahkan pandangannya, secara tak sengaja matanya bertemu dengan mata laki laki yang sebentar lagi akan sah menjadi suaminya. Sedang tersenyum manis sekali menatap ke arahnya.

Kini, caca sudah duduk di samping deva, laki laki yang dalam hitungan menit akan sah menjadi imamnya. Dengan deva yang sudah siap menjabat tangan ayah Rifky, karna acara ijab qobul akan dimulai.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, deva mahardika bin Agung mahardika, dengan putri kandung saya Salsabilla azzahra deandra dengan mas kawin satu set perhiasan emas bertahtakan berlian dan uang tunai sebesar satu juta empat ratus dua ribu rupiah dibayar tunai .... "

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA, SALSABILLA AZZAHRA DEANDRA BINTI RIFKY DEANDRA DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT, DIBAYAR TUNAI ... "

"Bagaimana para saksi ? "

"SAH ... " kata itu menggema mengisi bellroom hotel siang ini.

"Alhamdulilah " ucap caca dan deva serentak, menghela nafasnya lega.

Mas kawin atau mahar deva berikan sesuai dengan keinginan caca, satu juga empat ratus duaribu rupiah. Yang artinya itu adalah tanggal pernikahan keduanya digelar, tepat pada tanggal empat belas Februari.

Deva berhasil melantunkan ijab qobul dalam satu kali hentakan dan tarikan nafas,

Deva tersenyum menoleh pada perempuan yang kini sudah sang menjadi miliknya, meraih tangan caca ke genggamannya. Caca pun ikut menyungging kan bibirnya tersenyum mentap laki laki yang ia percaya akan menjaga dan membahagiakan nya.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang