Takdirku Bersamamu (Selesai)

Sembilanbelas

Dua minggu sudah caca tinggal di Bandung, dan dua minggu ini benar benar membosan kan untuk caca, apalagi suaminya itu benar benar sangat sibuk sekali dengan segudang pekerjaannya.

Alhasil, caca hanya berdiam diri di rumah bersama bi rati dan mang Eros. Caca tak bisa membayangkan kalau tak ada bi rati di rumah, bisa bisa caca akan sangat kesepian setiap hari.

Hallo kak, apa kabar hari ini ?

Baik bun, bunda gimana disana ?

Baik, hanya rindu saja sama putri bunda yang cantik ini.

Bunda dan ayah kesini dong, kakak gak ada temennya. Mas deva sibuk kerja tiap hari.

Main dong kak, jangan di rumah aja. Ke mall kek atau makan diluar.

Caca kan gak punya temen bunda disini, caca juga gak tau daerah sini.

Minta temenin mang Eros sama bi rati lah, kalau enggak main ke rumahnya bang abi dan Mba nada

Nanti deh, kakak lagi males keluar akhir akhir ini. Enakan dirumah, bisa rebahan sepanjang hari

Tumben, kakak kak paling gak suka rebahan sepanjang hari, katanya bikin kepala pusing.

Itu kemarin kemarin bunda, tapi gak tau kenapa akhir akhir ini bawaannya kakak mau rebahan terus.

Oh ya, Kata deva kemarin kakak juga nangis ya, minta di beliin cupcake yang ada chocochipnya

Aku lagi pengen banget eh disini nggak ada, mana mas deva susah banget lagi disuruh nyarinya

Mau bunda bikinin, terus bunda kirim ke sana nggak ?

Hmmm... gak usah deh bun, soalnya sekarang udah gak pengen.

Yaudah kalau nanti pengen bilang ya, biar bunda minta nenek bikin dan kirim ke sana.

Oke bunda

Bunda tutup dulu ya telponnya, kayanya ayah pulang deh

Iya bun, salam yah buat ayah

Iya sayang

Sabungan telpon sudah terputus, dua minggu di Bandung caca dan bunda selalu melakukan panggilan vidiocall setiap hari. HItung hitung melepas rindu katanya.

"Bi ... "

"Iya kenapa Mba ? "

"Disini ada yang jualan kupat tahu nggak ya ? Aku lagi pengen banget makan itu soalnya "

"Kalau daerah sini bibi nggak tau Mba, kalau dekat rumahnya almarhum nenek ada. Tapi jualannya pagi sampai sore, sekarang kan sudah hampir isya Mba "

"Selain disitu ada lagi nggak bi ? "

"Bibi gak tau Mba, kalau memang mau nanti biar bibi suruh mang Eros buat nyari. Siapa tau ada "

"Hmmm... gak usah deh bi, biar nanti aku minta tolong mas deva aja. Makasih ya"

Bi rati mengangguk, melanjutkan kegiatan masakannya kembali. Dan caca naik masuk ke kamarnya, meninggalkan bi rati.