Tigapuluh dua

1.6K 79 6
                                    


Hobby baru pamil kalau gak elus elus perut bumil, ya pasti cium cium kek sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hobby baru pamil kalau gak elus elus perut bumil, ya pasti cium cium kek sekarang ini.
Pokoknya setelah tau sang anak di kandungan istrinya sudah aktif bergerak dan menendang, deva semakin rajin mengelus dan menciumi perut istrinya. Bahkan sesekali deva asik mengobrol dengan perut buncit sang istri.

Keinginan bumil tuh emang agak rendom dan suka rada aneh aneh ya, kek sekarang ini. Tiba tiba bumil yang cantik merengek seharian, minta pergi glamping. Akhirnya mau tak mau, deva mengiyakannya.

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, deva langsung mengajak istrinya pergi glamping. Kini, deva dan caca sudah dalam perjalanan menuju lokasi keduanya akan glamping malam ini.

"Kenapa yang ? Ada yang sakit ? " tanya deva, tak kala melihat istrinya berkali kali merubah posisi.

"Enggak, pinggangku cuma pegel mas " keluhnya.

Masuk di minggu ke Duapuluh delapan, selain perut yang semakin membuncit dan berat badan yang selalu naik. Pinggang panggul pun gampang terasa pegal, apalagi kalau duduk terlalu lama seperti ini.

"Sabar ya, sebentar lagi kita sampai kok"

Caca mengangguk "Kalau ke maribaya lewat punclut nggak mas ?"

"Kenapa emang nya ? "

"Aku mau ke punclut "

"Mau ngapain ? "

Caca memutar bola matanya, tak kala mendengar pertanyaan suaminya "Gak jadi deh "balas caca bete, membuang pandang ke arah jendela. Kenapa harus nanya ngapain sih, ia kan cuma pengen kesana aja.

"Kalau mau ayo, kamu mau kemana nya sayang ? " tanya deva, saat melihat perubahan pada istrinya.

"Gak jadi, aku mau langsung ke lokasinya aja. Pinggangku udah pegel " balas caca, tak menoleh pada suaminya. Sibuk meneliti setiap jalanan yang dilewati, lewat jendela.

Terdengar deva menghela nafasnya pelan, cuma gagara ia nanya "mau apa" aja, eh istrinya itu marah. Kan gak ada salahnya nanya begitu, daripada gak ada tujuan yang jelas kan.

Sampai lokasi, ternyata caca tertidur. Deva turun terlebih dulu, serta membereskan barang barang ia dan istrinya. Setelahnya, ia membangunkan istrinya.

"Sayang, bangun yuk " ucap deva, mengelus lembut pipi istrinya.

"Bangun yuk, kita udah sampai "

Perlahan caca menggeliat, tak kala tidurnya terusik. Membuka mata, caca terlihat sedikit tersentak. Posisi wajahnya hampir saja menempel dengan wajah suaminya, sangat dekat sekali.

"Mundur mas, muka kamu deket banget " pinta caca, mendorong tubuh suaminya.

Deva tersenyum, menggeser posisinya "turun yuk, kita udah sampai " ajak deva lagi.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang