Deg,
Tiba tiba hati caca terasa berdegup lebih cepat dari biasanya, apakah penglihatannya kali ini tak salah ? Laki laki itu, laki laki yang saat ini sedang mengobrol dengan ayahnya. Apakah benar itu dia ? Laki laki yang tak pernah lelah ia sebut dalam untaian doa dan sujudnya.Dan sekarang, laki laki itu telah ada di hadapannya. Nyata ?
Ini bukan mimpi kan ? Wajahnya, kulitnya, postur tubuhnya, tak banyak yang berubah. Masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu. Yang pasti terlihat lebih bugar dan lebih tampan dari terkahir kali keduanya bertatap muka.
"Salsabilla "
Salsabilla, ya hanya dia yang memanggilnya dengan panggilan itu. Berarti ini bukan mimpi, dan laki laki di hadapannya benar benar nyata.
"Kak dipanggil loh, kok malah diem aja sih " kata ayah Rifky sedikit menggoayakan lengan caca.
Sontak saja berhasil membuyarkan lamunan caca "eh iya yah, maaf. kamu ... "
"Ini aku, kamu masih inget kan sama aku "
"Kok kamu ada disini ? "
"Sesuai janjiku sama kamu dulu "
Benarkah ? Laki laki yang ia tunggu tunggu Kehadirannya. Kini, sudah datang menepati janjinya.
"Ayah dan bunda masuk dulu ya, kalian ngobrol dulu aja. Kan udah lama gak ketemu " pamit Rifky.
Ayah Rifky ini memang paling paham dan mengerti kalau anaknya ini butuh waktu untuk bicara dengan seseorang yang lama tak ia jumpai.
Caca diam, tiba tiba otaknya terasa buntu. Sungguh ia tak tau harus berbuat apa sekarang.
Sedangkan laki laki itu mengagguk, mempersilakan Rifky dan Naidne untuk meninggalkannya berdua dengan caca.
"Duduk sal ... "
Caca masih diam, ia masih belum sepenuhnya percaya dengan kehadiran laki laki yang ada di hadapannya sekarang. Tapi caca menurut, duduk di samping laki laki itu.
"Kok kamu diem aja sal, kenapa ? "
Caca menggeleng, "kamu beneran deva kan ? " tanya caca, memastikan laki laki di hadapan nya itu.
Laki laki itu mengangguk, yah ia deva Mahendra. Sang cinta pertama Salsabilla yang kini sudah kembali.
Tiba tiba air mata caca runtuh, cengeng nya memang gak ilang ilang dari dulu.
Deva yang melihat caca menangis pun sedikit panik, ia memilih untuk lebih mendekat ke arah caca "kamu kenapa nangis sal, ada yang sakit ? Atau aku ada salah sama kamu ? " tanya deva khawatir.
"Kamu jahat ... pulang tapi gak ngasih kabar sama aku " ucap caca di tengah isaknya.
Karna merasa bersalah deva meraih tangan caca ke genggamannya, berusaha menengkan "Maaf ya, aku gak bermaksud seperti itu sal. Yang terpenting kan sekarang kita sudah bertemu, dan sekarang udah ya nangisnya. Kamu kan tau aku paling gak bisa liat kamu nangis, apalagi nangis nya karna aku "
Perlahan tangis caca pun mulai mereda, hatinya yakin sekarang. Kalau lagi lagi dihadapinya benar benar seseorang yang selama bertahun tahun ini ia tunggu kedatangannya.
"Ternyata Salsabilla yang cantik ini masih aja cengeng ya, padahal sudah lima tahun berlalu loh " ucap deva lagi, mengusap air mata yang sudah lolos di pipi caca dengan ibu jarinya.
Sontak caca memajukan bibirnya, baru juga bertemu eh malah meledeknya cengeng. Bukan nya bilang kangen kek, atau apa gitu. Eh ini malah meledek.
"Gak usah cemberut gitu, aku cuma bercanda kok "
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!