Limapuluh tiga

1.4K 86 7
                                    





"Wow ternyata hari ini tante kedatangan tamu yang tak di duga duga, silahkan duduk ayah dan bundanya aira"

Caca dan deva tersenyum, mendengar penyambungan tante nia.

Keduanya pun duduk, setelah dipersilahkan. Caca dan deva memang sengaja tak membuat janji lebih dulu dengan tante nia, kedatangan keduanya yang tiba tiba ini, cukup membuat tante nia terkejut.

"Gimana ? Mau program anak kedua ?" Tanya tante nia, memulai obrolannya.

"Baru juga mau program, eh kebobolan tan"

Tante nia membulatkan matanya, ia kembali terkejut rupanya "hah ? Maksudnya gimana ?"

"Kebobolan tante"

"Alhamdulilah" ucap tante nia antusias "kok bisa kebobolan ca ? Gimana ceritanya ?" Lanjut tanya tante nia.

"Dua kali lupa minum pil nya tan, dan bulan ini belum kedatangan tamu bulanannya"

"Udah di cek ?"

"Udah tante, pake dua tespack" kali ini balas deva.

"Hasilnya ?"

"Gua garis merah"

"Syukur deh, jadi gak usah program program lagi. Nih bunda nanad kalau tau pasti heboh sekali nih" 

Deva dan caca tersneyum, bukan lagi. Bunda orang yang sangat menunggu nunggu dengan kehamilan caca yang kedua ini.

"Kita langsung periksa ya, buat memastikan semuanya"

Caca mengangguk, naik ke atas hospitalbad dengan deva yang setia di sampingnya.

Tante nia mengoleskan gel pada permukaan perut caca yang masih rata, dan alat USG mulai di gerakan.

"Sehat kan tante ?" tanya deva, saat baru saja tante nia menggerakan alat USG.

"Sebentar ya, tante mau cari keberadaannya dulu"

Dug, dug, dug, dug ....

"Detak jantungnya sudah cukup normal, bahkan ini sudah sangat terdeteksi"

Sontak senyum tersungging di bibir deva dan caca, hati keduanya terasa menghanggat, dan berdetak tak karuan mendengar detak jantung calon anak mereka.

Rasa bahagia, haru serta syukur melebur menjadi satu, caca sudah bisa menerima kehadiran anaknya sekarang. Lantunan syukur pun tak henti henti nya caca lantunkan, atas kepercayaan Tuhan padanya lagi.

"Terakhir datang bulan kapan ca ? Ini kantung janinnya sudah lumayan sangat terlihat soalnya"

"Awal bulan lalu tante"

Tante nia mangut mangut paham, masih sibuk menggeserkan alat USG di permukaan perut caca "hari ini usia nya pas delapan minggu, kantung janinnya sudah terbentuk, dekat jantungnya pun sudah bisa terdeteksi" jelas tante nia.

"Semuanya baik baik aja kan tan ?" Tanya deva, saat tante nia sudah selesai menggerakan alat USG di perut caca.

"Baik, tapi awal kehamilan tentu saja selalu rentan. Jadi ibunya jangan terlalu cape dan banyak pikiran ya" balas tante nia, duduk kembali di kursinya.

Caca dan deva mengangguk serentak,

Caca bangkit, ia beringsut duduk kembali di kursi hadapan tante nia. Dengan deva yang tak jauh sedikitpun darinya.

"Ada keluhan ?"

"Paling kepalaku sudah agak pusing aja tan"

"Mual atau muntah ?"

Caca menggeleng,

"Kepala pusing itu hal yang normal, dan ini tante udah resepkan Vitamin serta obat pereda mual ya, takut takut nanti kamu mual mual"

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang