Enampuluh dua

1.6K 101 16
                                    





Deva caca dan aira sedang mengantri untuk masuk ke dalam akuarium besar guna melihat ikan ikan. Yang menjanjikan bunda Nadine, eh yang harus bertanggung jawab caca dan deva.

Ayah ada kerjaan mendadak dan harus segera pulang, eh bunda pun ikut pulang. Begitupun dengan arsha dan Wulan, mereka pun memilih ikut pulang bersama ayah dan bunda.

Setelah obrolan bersama ayah dan bunda tadi, saat ini caca dan deva sedang berusaha untuk bisa sama sama saling berdamai dengan diri masing masing.

Deva sudah mengakui kesalahannya serta menyesali perbuatannya, caca pun sedang berusaha untuk memaafkan dan melupakan semuanya.

"Yuk masuk" ajak deva.

Caca mengangguk, mengikuti langkah suaminya.

Masuk kedalam, aira terlihat sangat Happy dan antusias sekali melihat ikan ikan yang menari kesana kemari di dalam akuarium besar.

Sontak aira berontak minta di turunkan dari gendongan ayahnya "Ara na mau turun yayah" pinta nya.

Deva menuruti keinginan anaknya, ia segera menurunkan aira dari gendongannya.

"Ara na liat itan itu" tunjuknya, menarik tangan sang ayah berjalan cepat.

Deva kembali menurut, mengikuti langkah cepat anaknya. Begitupun caca, ia mengikuti langkah suami dan anaknya dari belakang.

"Ara na suka itan itu" tunjuknya, pada ikan berukuran lumayan besar yang lewat di hadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ara na suka itan itu" tunjuknya, pada ikan berukuran lumayan besar yang lewat di hadapnya.

"Ara mau beli ikan itu ?" Tawar deva.

"Nono"

"Kok nono sih, katanya aira suka ikan itu"

"Itan na besar, ara na takut yayah"

"Yaudah nanti kita beli ikan nya yang kecil kecil ya, biar aira gak takut"

"Eman na boleh ?" Tanyanya.

"Tanya bunda dong, boleh nggak aira beli ikan yang kecil kecil" saran deva.

Aira menoleh pada sang bunda, dengan wajah menggemaskannya "boleh tak nda ?"

Caca mengangguk,

"Horeee, ara na beli itan kecil kecil" ucapnya bersorak.

Sontak caca dan deva menyunggingkan bibirnya, tersenyum. Melihat aira bahagia, itu suatu kebahagian juga untuk keduanya.

Ketiganya sudah berkeliling cukup lama, melihat ikan ikan. Tapi aira tak ada lelahnya, yang ada anak itu terlihat masih bersemangat sekali berkeliling kesana kemari.

Berbeda dengan sang anak yang tak ada lelahnya, caca sudah mulai cape dan lelah berkeliling mengikuti langkah kaki anaknya yang berkeliling kesana kemari. Tapi kalau caca minta pulang pun percuma, karna anak nya itu pasti akan menolak di ajak pulang.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang