Tujuhpuluh enam

2.4K 101 12
                                    





Jadi seorang ibu dari dua anak ternyata sangat menantang, apalagi kalau jarak kelahiran yang cukup dekat. Benar benar harus bisa membagi waktu dan perhatian sebaik mungkin.

Apalagi, semenjak  adiknya lahir. Aira yang sukanya bersama ayah, tiba tiba maunya sama bunda terus. Apapun itu. Yah secara otomatis bunda caca semakin kerepotan, ditambah nak bayi kalau sudah nenen tak mau lepas. Persisi kaya kakaknya.

Pagi ini caca memilih untuk memandikan aira terlebih dulu, dan saat ini caca baru saja selesai memandikan nizam. Tapi dengan aira yang tak lepas mengikuti langkahnya.

 Tapi dengan aira yang tak lepas mengikuti langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nak bayi baru satu bulan, tapi kek sudah satu tahun. Sukannya melek, mentap sang bunda lekat lekat seperti ayahnya.

Nizam lahir dengan berat badan yang agak montok, berisi. Apalagi saat ini intensitas menyusunya sangat sangat kuat, bisa caca pastikan. Nih anak bayi berat badanya pasti sudah bertambah banyak.

"Yang"

"Apa mas ?"

"Liat kemeja mas yang warna putih nggak ?"

"Kan di lemari banyak mas, emang gak ada"

"Ada, tapi yang biasa mas pake nggak ada"

"Coba tanya bi rati deh. Siapa tau belum di setrika bajunya sama bi rati"

"Bi rati nya nggak ada, terus mas cari di loundry juga nggak ada tuh bajunya"

"Masa iya, kamu kurang teliti kali mas carinya. Siapa tau udah ada di lemari"

"Nggak ada yang"

"Yaudah, kalau gitu pake yang ada aja sih"

"Ini hari Senin, dan harus pake kemeja putih"

"Kan kemeja putih kamu banyak mas, kan bisa pake yang lain"

"Mas maunya kemeja yang biasanya mas dipake yang"

Caca terdengar menghela nafasnya, selain aira yang apa apa maunya sama bunda. Nih ayah deva juga maunya sama bunda terus, apa tak lihat. Kalau bunda caca sedang kerepotan, memakaikan nizam baju.

"Titip nizam dulu, aku mau cariin baju kamu" balas caca berlalu.

Semenjak keadaannya sudah membaik, caca kembali lagi ke kamar semula. Yang berada di lantai atas, kebetulan kamar nizam berada di sebrang kamarnya.

Masuk ke kamar, caca langsung mengobrak abrik lemari. Guna mencari kemeja putih yang suaminya cari.

"Ini kan kemejanya ?" Tanya caca, tak kala suaminya masuk ke dalam kamar.

Deva nyengir, menganggukan kepalanya. Lah kenapa pas ia cari sendiri tuh kemeja bisa tak ada ya.

"Lain kali kalau nyari tuh di perhatiin mas, pake mata. Bukan pake mulut" kata caca.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang