Berlibur di Bali, setiap hari deva caca dan aira selalu menghabiskan waktu nya di pantai. Yang tentu saja, membuat aira sangat Happy di buat nya.Aira tuh akan Happy sekali tak kala tubuhnya di serbu ombak ombak yang berlarian ke tepi pantai.
Seperti saat ini, sudah hampir satu jam anak itu duduk di sisi pantai menunggu ombak menyapanya. Tak jarang, kekeuhan terdengar dari bibir munggilnya, tak kala serbuan ombak menyapa tubuh munggilnya.
Caca dan deva pun tak henti menyunggingkan bibirnya tersenyum, menyaksikan tingkah menggemaskan anaknya.
"Ra, kita pulang dulu yuk ke hotel. Aira kan udah lama main airnya" ajak deva. Karna hari sudah siang, matahari pun sudah terasa cukup terik.
"Tapi na, nanti sini lagi tak yah ?"
"Nanti sore kita kesini lagi, tapi sekarang pulang dulu ya. Kan aira belum makan apapun dari pagi"
"Nda na juga puyang ?" Tanya nya, menoleh pada sang bunda.
Caca mengangguk,
"Oteh deh, ara na mau puyang. Tapi na nanti sini lagi yah"
Deva mengangguk, segera menggulung tubuh anaknya dengan handuk. Agar tak kedinginan.
Hari ini adalah hari terakhir ketiganya berlibur di Bali, empat hari rasanya sangat kurang. Tapi apalah daya, ayah deva harus kembali bekerja. Kembali bergelut dengan segudang pekerjaan yang sudah menggunung, minta segera di sapa dan di jamu.
Selama di Bali aira tuh sangat pengertian dan baik sekali, tak pernah merengek atau menguji kesabaran bundanya. Yah istilahnya masih bisa dimaklumi lah, tak sampai sang bunda naik darah seperti biasanya.
Sampai di resort tempat mereka menetap selama dua hari ini, ketiganya pun bergegas bersih bersih. Dan kini, ketiganya sudah berada di sebuah restoran. Untuk menikmati makan siangnya.
Seperti yang sudah caca paparkan, Aira tuh sangat anak ayah dan dekat sekali dengan ayahnya. Butuh sang bunda tuh kalau ada maunya saja, selebihnya ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!