Nak baik, semalam tidurnya nenyak sekali. Hanya merengek saat haus dan popoknya penuh saja. Selebihnya, ia tertidur sangat nyenyak sekali.
Caca sudah diperiksa oleh tante nia, dan sudah di perbolehkan pulang siang ini. Begitupun nak bayi, sesuai hasil pemeriksaan. Nak bayi sudah boleh pulang, hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang baik dan sehat.
Saat ini, ketiganya sedang menunggu kedatangan kakak aira untuk menjemput. Karna kakak aira memaksa untuk menjemput adik bayinya, apalagi sudah di janjikan semalam.
"Yayah nda" teriak aira menggema.
"Stttt" sontak deva dan caca menaruh jarinya di depan mulut. Memberi isyarat kalau aira jangan berisik.
"Ara na kan mau temu dik bayi"
"Iya boleh, tapi kakak aira nya jangan teriak teriak. Nanti adik bayinya kaget sayang"
"Ohhhh" balasnya. Berjalan ke arah ranjang, menuju sang bunda dan adik bayinya.
"Sudah siap semua kan ? Kita tinggal pulang aja" tanya mama Rasti.
Kebetulan yang menemani aira menjemput adik bayinya papa dan mama, bunda dan ayah menunggu di rumah.
"Sudah ma, tinggal pulang aja"
"Yaudah yuk, dedek nya biar mama yang gendong" pinta mama Rasti.
Aira bengong, melihat adiknya di ambil alih oleh sang oma.
"Aira gendong opa ya, kan adiknya gendong oma" tawar papa Agung.
"Ara na mau beli makron dulu ya pa" pinta aira, di tawarinya apa eh minta apa.
"Boleh, tapi kita anterin adik bayi pulang dulu ya. Setalah itu baru kita Letsgoo beli macaron"
"Ara na mau tarang opa, tak mau nati nati"
"Adik bayinya harus pulang dulu kak, nanti baru Kakak beli macaron. Sama opa dan oma juga, sekalian nanti kita beli eskrim coklat. Gimana ?" Rayu mama Rasti.
"Ada boba na ?"
"Kakak mau yang ada bobonya ?"
Aira mengangguk,
"Siap tuan putri, nanti kita beli eskrim yang ada bobanya ya"
Aira kembali mengangguk antusias,
Rasanya caca ingin protes tapi apalah daya, beberapa hari terakhir ini aira sering banget di jejeli eskrim boba oleh ayah, keyah, dan kali ini oleh omanya.
"Yaudah yuk, kita pulang" ajak papa Agung.
Mereka pun segera melangkahkan kakinya keluar, dengan deva yang setia menggandeng sang istri.
Perjalan rumah sakit ke rumah cukup dekat, hanya butuh waktu limabelas menit saja untuk sampai di rumah. Begitu sampai, deva segera membatu istrinya untuk turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomansaLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!