Limapuluh empat

1.4K 91 15
                                    





"Mas"

Deva yang sedang nyenyak tertidur pun terusik, tak kala istrinya menggoyangkan lengannya.

"Mas"

"Hmmm...."

"Mas, bangun ihhhh"

Perlahan deva mulai membuka matanya, rasanya baru saja deva memejamkan mata eh istrinya ini sudah kembali mengganggunya "kenapa sayang ?" Tanya deva, memiringkan tubuhnya menghadap ke arah istrinya.

"Aku mau makan baso mas"

"Kan di kulkas ada yang, yah jadi tinggal masak aja"

"Gak mau baso yang itu, aku maunya baso gerobak" pinta caca.

"Sama aja yang, malahan lebih enak yang di kulkas"

"Beda rasanya mas, kalau yang di gerobak kan enak dingin dingin gini"

Terdengar deva menghela nafasnya, melirik ke arah jam yang menggantung. Sudah pukul sebelas malam, eh istrinya minta makan baso gerobak. Dimana ia harus mencari "besok aja ya, ini udah malem banget"

Caca mendengus, matanya berkaca kaca "ini kak anak kamu mas yang pengen"

"Iya oke, mas cariin ya" balas deva, ia paling tak suka melihat istrinya menangis. Matanya sudah berkaca kaca, takut takut istrinya itu menangis.

"Aku mau ikut"

"Tunggu di rumah aja, udara malam gak baik buat bumil"

"Tapi aku mau makan di tempat mas"

"Tapi aira gak ada yang jaga yang"

"Yah bawa aja"

Bawa aja, nih aira baru juga tidur setelah di timang berjam jam oleh nya. Eh istrinya ini gampang banget bilang bawa aja "enggak ah, dia baru juga tidur"

"Terus gimana ? Kamu emang tega ninggalin anak kamu sendirian"

"Biar bi rati aja yang nungguin aira"

"Yaudah yuk, aku udah pengen banget"

"Aku mau ke bi rati dulu, kamunya siap siap aja" titah deva, ia bangkit dari ranjang dan berlalu keluar.

Caca pun ikut bangkit dari ranjang, berjalan ke arah lemari. Setalah menemukan pakaian yang akan ia gunakan, ia bergegas mengganti pakaiannya.

"Udah siap ?" Tanya deva saat masuk kembali, ia datang bersama bi rati.

Caca mengagguk "titip aira sebentar ya bi"

Bi rati mengangguk,

"Bibi bisa tidur di sofabed samping box nya aira, dan kalau bibi merasa kedinginan AC nya kecilan aja"

"Iya Mba"

"Kita tinggal dulu ya bi" izin deva, setelah ia menyambar jaket dan kunci mobilnya.

Bi rati mengangguk, keduanya pun berlalu keluar.



Sudah hampir satujam lebih deva berkeliling mencari pedagang baso yang di gerobak, tapi tak kunjung menemukannya, bahkan semua gerai gerai baso pun sudah tutup.

"Kita udah satujam lebih loh yang, dan belum nemuin juga. Makan baso yang di rumah aja ya"

"Yang di rumah aku udah makan tadi sore mas, makanya sekarang aku mau yang gerobak" balasnya kekeuh.

Bunda Nadine mengirimkan satu kotak baso tadi siang, yang dia buat khusus untuk bumil.

"Tapi ini nggak ada yang, kalau mau tetep  yang gerobak, besok aja gimana ?"

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang