"Mba caca mau nikah ya ? " tanya dela tiba tiba, saat baru saja masuk ke ruangan caca."Siapa yang mau nikah del ? " tanya caca balik. Darimana dela tau coba kalau ia akan menikah.
"Mba caca lah, masa iya aku. Aku kan baru Duapuluh tahun Mba, masih dibawah umur "
"dibawah umur tuh anak masih tujuhbelas tahun, ini kamu udah Duapuluh tahun kali. Siapa yang bilang aku mau nikah ? "
"Calon suaminya Mba caca yang bilang"
"Calon suami aku ? " tanya caca mengerutkan keningnya heran. Dimana dan darimana dela bisa tau soal calon suaminya.
"Iya calon suami Mba caca, mas tampan calon suaminya Mba caca ada si bawah. Katanya pengen ketemu sama Mba caca " lapor dela.
"Kok bisa ada disini sih ? "
Dela mengedikan bahunya "entahlah, yang pasti mas tampan itu datang untuk mencari calon istrinya. Yang bernama Salsabilla, itu nama Mba caca kan ? "
"Kenapa gak langsung kamu suruh masuk si del"
"Kan aku memastikan dulu, apa benar itu calon suami Mba caca "
"Ah emang dasarnya kamu banyak nanya aja, udah sekarang panggil dia buat masuk ke sini "
"Bentar, mba tau gak ? Mas tampan itu tuh yang seminggu lalu datang kesini pagi pagi loh, yang dulu pernah dela bilang sama mba "
"Ohhh ... aku udah tau "
"Kok udah tau sih Mba ? kan aku baru cerita sekarang "
"Dia udah cerita sama aku. Yaudah sana kamu panggil, kasian calon suamiku nunggu lama "
"Cielah calon suami ni yeeee " ledek dela.
"Cepet dela, panggil "
"Siap bos " balas dela mengangkat tanganya, seolah olah hormat. Dan bergegas berlalu dari ruangan bosnya, untuk memanggil calon suami bosnya itu. Bagi dela caca tuh sangat random, kek sekarang tau tau mau nikah aja.
Tak lama terdengar suara pintu diketuk, tepat saat dibuka menampilkan mas tampan yang di sebut sebut oleh dela itu.
"Kesini kok gak kabarin aku dulu sih dev "
"Sengaja, soalnya aku takut ganggu kamu. tadinya kalau kamu sibuk aku mau balik lagi, eh kata asistent kamu yang cerewet itu, kerjaan kamu sudah selesai semua "
"Dia emang cerewet banget dev, jadi harus maklumi kelakuannya "
Deva tersenyum menggeleng gelengkan kepalnya, sungguh ia baru bertemu manusi semacam dela. Baru kenal tapi sudah menginterogasinya mati matian, mana nanyanya hal hal privasi lagi.
"Lain kali kalau mau ke sini langsung naik aja ke lantai tiga, aku selalu ada di ruangan aku kok"
"Kan kalau sekarang aku langsung masuk bisa bisa aku disangka maling, masuk ruangan bosnya tiba tiba. Orang orang kan belum kenal siapa aku sel "
"Gak bakal ada yang nyangka kamu maling lah, yakali maling setampan ini"
Eh senyum tersipuh langsung tergambar di bibir deva. Bagaimana tidak senyum senyum, wong dipuji tampan oleh calon istri. Ya otomatis terbang lah keawang awang.
"Kenapa senyum senyum gitu sih ? Aku kan jadi was was liatnya "
"Kamu yang bikin aku senyum senyum juga, kamu yang was was "
"Emang aku kenapa ? " tanya caca heran, menautkan alisnya.
"Kamu cantik, dan selalu cantik "
Eh sekarang giliran caca yang tersipuh "Ihhh Bulshit " balasnya menyungginkan senyumnya, berlalu duduk di sofa. Ia sudah kebal di bilang cantik, tapi di puji cantik oleh calon suami cukup menggentarkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!