"Ayah bunda, deva dan salsa pergi dulu ya" izin deva.Semua pekerjaan deva di Jakarta sudah selesai deva kerjakan, dan semua urusan butik sudah caca percayakan pada dela dan sang bunda.
Bunda Nadine dari pagi benar benar tak beranjak sedikitpun dari caca, belum ditinggal saja rasanya sudah sangat rindu. Bagaimana kalau sudah berjauhan, uhhh sungguh tak bisa membayangkannya.
"Kalian disana baik baik ya, ayah titip caca sama kamu "
"Iya yah, ayah bunda dan arsha pun baik baik ya disini. Deva janji akan jagain salsa dengan baik"
Ayah mengangguk, merengkuh tubuh deva kepelukannya. Sebagai tanda perpisahan "Sekali lagi ayah titip caca ya dev, tolong jaga dan lindungi dia " bisik ayah Rifky.
"Iya ayah, deva akan berusaha menjaga dan membahagian salsa dengan baik. Ayah dan bunda tenang aja disini " balas deva.
Giliran caca yang berpamitan, dimulai pada sang bunda. Bahkan air mata pun terlihat sudah luluh di pipi bunda "caca pergi dulu ya bun, kalau ada apa apa hubungi caca. Caca janji akan sering sering pulang, nengokin ayah dan bunda " ucap caca berpamitan.
Bunda yang tak mau berjauhan dari caca pun dengan cepat merengkuh tubuh sang putri kepelukannnya. Tangis nya terdengar makin keras, caca pun tak kuasa menahan air mata nya.
"Kakak kan di sana ada yang jagain bun, bunda gak usah takut. Kalaupun bunda kangen, nanti kita kesana nengokin kakak" ucap ayah rifky menenangkan bunda, mengelus punggung bunda lembut.
"Kamu baik baik ya kak disana, kalau ada apa apa hubungin bunda " pesan bunda saat melepas pelukannya.
Caca mengangguk, mengecup tangan sang bunda agak lama. Dan sekarang berpindah memeluk sang ayah.
"Kamu baik baik ya disana, jadi istri yang baik untuk suamimu " pesan ayah.
Caca hanya menganggukan kepalnya. Dan terakhir berpamitan pada arsha, sang adik tercinta. Yang terlihat sudah berkaca kaca, caca sangat dekat dengan sang adik. Berpisah seperti sekarang ini sungguh sangat berat rasanya.
Setelah berpamitan pada semuanya, caca dan deva bergegas masuk ke mobil. Tangis bunda terlihat semakin deras, begitupun caca. Kedua nya tak pernah berpisah lama, tapi kini jarak akan memisahkan keduanya.
Saat di rasa semuanya sudah siap dan tak ada barang yang tertinggal mobil yang dikendarai oleh deva pun mulai melanju, membelah jalanan antara Jakarta sampai kota kembang.
"Mau mampir dulu nggak yang ? Kemana gitu. Atau kamu mau beli cupcake. Kebetulan di daerah sini ada toko kue enak, yang menyedia kan cupceke " tawar deva, saat mobil yang ia kendarai sudah masuk di kawasan jalanan kota Bandung.
"Langsung aja mas, pinggangku udah pegal banget soalnya"
"Takutnya kamu mau makan dulu atau beli apa gitu, mumpung kita masih diluar"
"Nanti aja deh mas, gofood. Aku udah mau cepat cepet nyampe rumah, beneran deh pinggangku udah gak bisa di ajak kompromi lagi "
"Nanti nyampe rumah aku pijetin deh ya ? " tawar deva. Sedikit banyak ini karna ulahnya semalaman suntuk.
"Gak usah, bukannya mijitin nanti kamu malah gempur aku lagi. Bukannya sakit aku ilang, yang ada malah makin encok entar" balas caca. Berhasil membuat deva terkekeuh.
Akhirnya, setelah empat jam perjalanan mobil yang di tumpangi keduanya sampai di pelataran rumah yang akan mereka tempati selama tinggal di Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!