Tigapuluh enam

2K 91 3
                                    



Mama Rasti sudah datang dari tiga hari yang lalu tanpa papa Agung, bunda pun akan datang hari ini. Karna keduanya sama sama tak mau melewatkan moment, sebentar lagi sang cucu yang ditunggu tunggu akan hadir.

 Karna keduanya sama sama tak mau melewatkan moment, sebentar lagi sang cucu yang ditunggu tunggu akan hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Masih mules gak yang ? " tanya deva, masih setia mengelus perut buncit istrinya.

Caca menggeleng, menyandarkan kepalnya nya di dada bidang suaminya nyaman.

Kemarin sore caca mengeluh mules, tapi saat akan di bawa ke rumah sakit mulesnya mereda dan tak terasa lagi. Tapi dua hari ini, selalu ada sedikit bercak darah yang keluar. Yang katanya ia tanda darinproses persalinan akan terjadi sebentar lagi.

"Kamu mau beli sesuatu nggak ? "

"Aku lagi gak pengen apa apa mas "

"Beneran ? Emang gak lagi mau makan apa gitu yang " tanya deva lagi.

Caca memutar tubuhnya, menghadap ke arah suaminya. Setelahnya, caca menggelengkan kepalannya.

"oh ya ... kata dokter Dina, hubungan intim saat hamil tua tuh bagus loh yang. Untuk mempercepat kontrasi kelahiran "

"Semalam kita udah ya mas, masa iya kamu minta lagi sih "

"Kalau boleh aku mau, lagian bentar lagi kan aku bakal puasa yang "

"Yah itu kan konsekuensinya mas "

"Makanya, sekarang mau ya ? Aku pengen nengok anakku "

"Ini udah siang mas, kamu kan harus pergi ke kantor "

"Aku ini yang punya perusahaannya yang, jadi yah terserah aku. Walaupun aku telat gak akan ada orang yang marahin, sekalipun aku tak masuk"

"Tapi jangan kenceng kenceng ya, pinggangku gampang sakit soalnya kalau harus nahan "

Deva mengangguk dengan cepat, tersenyum sumringah "yuk " ajak deva.

"Kunci dulu pintunya mas, sekarang kan ada mama di rumah "

Deva berjalan dengan cepat ke arah pintu, menguncinya.

Caca sudah siap diatas kasur, dengan dress yang sudah ia tanggalkan. Ini sudah siang, ia tak mau membuang buang waktu.

Deva yang melihatnya semakin sumringah, dengan cepat ia pun menanggalkan pakainnya. Setelahnya naik ke atas ranjang dengan cepat, menindih tubuh istrinya.

"Kamu di bawah mas " pinta caca, saat suami nya sudah menindih tubuhnya.

Baru saja deva akan menyambar bibir manis istrinya, tak jadi. Merubah posisinya, kini istrinya sudah berada tepat di atasnya.

Tanpa aba aba caca menyambar bibir deva dengan sangat rakus, awalnya deva tersentak dengan serangan tiba tiba istrinya. Tapi perlahan, deva menikmati permainan istrinya. Bibir keduanya saling menyesap, memangut, dan bergulat di penyatuan lidah keduanya.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang