Limapuluh enam

1.6K 88 12
                                    



Setelah pergulatan panas yang amat sangat panjang, caca dan deva baru sadar dengan perut kosongnya. Keduanya benar benar melupakan persoalan mengisi perut dari kemarin siang, dan baru tersadar pagi ini.

Semua makanan yang di pesan deva kemarin sore pun, berakhir tak jelas. Saat makanan diantarkan, keduanya sedang sibuk bergulat sampai sampai tak menghiraukan gedoran pintu dan telpon yang terus berbunyi.

Ayah deva emang amat sangat posesif ya bund, terlihat ada satu laki laki yang melirik istrinya saja, secara otomatis tangan deva terulur menggenggam tangan istrinya posesif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah deva emang amat sangat posesif ya bund, terlihat ada satu laki laki yang melirik istrinya saja, secara otomatis tangan deva terulur menggenggam tangan istrinya posesif.

"Kamu tuh cinta banget ya mas sama aku ?"

"Menurut kamu ?" Tanya deva balik.

Caca berdecak, ia paling tak suka kalau suaminya sudah dalam mode balik nanya "ck, aku kan nanya mas. Kenapa malah balik nanya sih"

"Kamu kan udah tau jawabnya yang, dan kamu sering menanyakan soal ini sama aku. Kamu masih belum percaya sama aku ?"

"Aku yakin kok sama kamu, kalau aku gak yakin gak mungkin ya, aku sampe bunting dua kali"

"Terus kenapa nanya lagi ?"

"Cuma mau memastikan aja, dan aku pengen denger dari mulut kamu langsung mas"

Deva menyunggingkan senyumnya "makasih ya, sudah membalas cinta mas"

Caca mendengus kesal "sama sama" balasnya singkat.

Nih suaminya kadang kadang hobby menguji imannya caca emang, di ajak ngobrolin yang romatis eh malah gak jelas. Jawab sangat mencintai kek, atau cinta banget kek eh malah bilang makasih.

"Jutek amet sih, nih mas lagi ngungkapin perasaan mas loh. Katanya tadi pengen denger langsung dari mulut mas"

"Gak perlu deh mas, lagian aku udah tau kok jawabannya"

"Marah sama mas ?"

"Aku lapar, mau makan" balas caca, menarik lengannya dari genggaman suaminya. Dan ia segera melahap makanan pagi ini yang sudah terhidang.

"Yang"

"Makan mas, jangan banyak ngomong"

"Aku belum selesai bicara yang"

"Gak baik ngobrol di depan makanan"

"Ayo lah jangan marah, kita kan belum selesai bicara"

"Aku lapar mas, nanti ya bicaranya kalau sudah makan" balas caca final.

Apa tak paham suaminya ini, kalau ia sangat lapar. Dari kemarin siang loh, keduanya sama sama belum makan apapun kecuali minum air putih.

Terdengar deva menghela nafasnya, mulai memasukan makanan kemulutnya.

Saat sedang asik menikmati sarapan paginya, ponsel caca terdengar berbunyi. Caca langsung meraih ponselnya, guna mengecek siapa yang mengirim pesan, takutnya penting.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang