Jaemin's pov

11.3K 280 2
                                    


Hari ini, adalah hari dimana ayah akan mempertemukan kami berdua dengan sosok ibu baru bagi kami. Sebelumnya, aku akan memperkenalkan diriku, dan kembaranku. Ya, 'kami' yang ku maksud adalah aku dan kembaranku. Namaku adalah Na Jaemin, dan kembaranku, ia bernama Na Haechan. Kami kembar non identik, meski begitu kami tetap memiliki banyak kesamaan. Baiklah, kita bahas itu nanti.

Kembali ke topik awal. Seperti yang kubicarakan tadi, kami akan dipertemukan dengan ibu baru. Karena ibu kandung telah meninggal 2 tahun yang lalu saat aku dan Haechan masih duduk di bangku SMA. Kini kamu sudah lulus, dan kuliah.

Aku tidak tahu bagaimana ayahku bisa bertemu dengan wanita ini. Katanya, ia adalah orang jepang. Seorang janda dari jepang. Yaaah, lagi pula aku dan Haechan tidak peduli asal usulnya dari mana, yang terpenting ayahku tidak meratapi kesendiriannya, lagi.

Saat ini kami bertiga, aku, Haechan, dan juga ayah, sedang menanti kehadiran ibu baru kami, yang juga katanya membawa anaknya ikut acara makan malam pertemuan ini. Aku melihat ayahku yang begitu gugup, sedangkan Haechan, kembaranku terlihat santai seperti biasa sambil memainkan jarinya mengetuk ngetukkan meja.

Akhirnya wanita yang akan menjadi ibu kami pun datang setelah sekian lama kami menunggu. Seketika, kami bertiga pun berdiri untuk menyambutnya. 'Oh, itukah anaknya? Ternyata anaknya seorang wanita. Dan terlihat sudah dewasa' pikirku.

"Maaf, saya datang terlambat" ucap wanita itu, sambil membungkuk badanya 90°. Oke, kesan pertama ku terhadap wanita ini adalah, dia benar benar terlihat seperti wanita rumahan biasa. Apa karena dia seorang janda yang pernah menikah dan memiliki satu orang anak, jadi aku berfikir seperti itu? Entahlah, aku tidak peduli.

"Tidak apa apa. Kalian tidak terlalu terlambat" kata ayahku. Apa? Tidak terlalu terlambat katanya? Kita sudah menunggu hampir 1 setengah jam yang lalu, dan itu di anggap 'tidak terlalu terlambat?' baiklah, ayahku sudah benar benar jatuh kedalam pesona wanita ini.

"Silahkan duduk."

Kami semua pun kembali duduk, saat ayah kami mempersilahkan calon ibu tiri, dan kakak kami untuk duduk di tempat yang telah dipersiapkan. Bersamaan dengan itu, makanan yang telah dipesan ayahku sejak tadi sudah datang, dan langsung dihidangkan diatas meja bundar yang kami tempati ini.

Sambil kami semua makan, aku berkali kali melirik seseorang yang duduk disamping kiri calon ibu tiriku. Atau bisa disebut, calon kakak tiri kami berdua. Aku tidak tahu kenapa, aku tak bisa mengalihkan perhatian ku dari kakak tiri kami.

Jika kuperhatikan wajahnya, ia mempunyai paras seperti karakter anime, juga dia terlihat dingin. Atau, dia tipe orang yang susah untuk didekati? Bisa jadi. Calon kakak tiri kami seperti mengeluarkan aura itu. Dan juga rambutnya yang hitam kelam yang agak panjang diikat half ponytail, itu terlihat cocok dengannya.

Jika dilihat dengan lebih seksama, calon kakak tiri kami terlihat lebih "cantik/sangat cantik" gumamku dan Haechan bersamaan.

Berkali kali aku dan Haechan mencuri curi pandang dengan calon kakak kami. Bagaimana aku bisa tahu, jika Haechan juga meliriknya? Seperti yang ku katakan tadi, mungkin paras kami tidak terlihat sama, tapi kami mempunyai banyak kesamaan yang orang lain tidak tahu. Apa saja kesamaan kami? Itu...

...RAHASIA.

"Ini adalah pertemuan pertamaku bertemu dengan kedua anakmu. Kalau boleh tahu, siapa nama kalian berdua?" ujar calon ibu tiri.

Benar juga, ini adalah pertemuan pertama kami berdua dengan calon ibu tiri. "Ah! Kau benar. Jaemin, Haechan, perkenalkan, wanita cantik yang akan menjadi ibu baru kalian. Namanya Tachibana Yui, dia asli orang Jepang, dan kami bertemu saat ia mengunjungi kantor ayah sebagai klien. Dan pria yang ada di sampingnya, adalah putranya dia bernama... "

"Nama saya Nakamoto Yuta"

'Jadi, namanya adalah Yuta? Dia masih memakai marga ayahnya. Tapi, tunggu dulu... Dia seorang pria? Kupikir dia seorang wanita yang memiliki sifat tomboy' pikirku lagi. Nama yang bagus, dan suara yang indah untuk didengar. Tapi jujur saja, ku pikir dia seorang wanita, karena seperti yang kukatakan tadi, dia memiliki paras cantik seperti karakter anime.

Bagaimana bisa seorang pria terlahir dengan paras cantik bak anime?!

"Namanya Nakamoto Yuta, dia akan menjadi kakak kalian. Sekarang, perkenalkan diri kalian" sambung ayahku lagi.

"Perkenalkan, nama saya Na Jaemin" ucapku, sambil menyulurkan tangan untuk bersalaman dengan mereka berdua. Untungnya uluran tangan ku disambut baik oleh mereka.

"Dan nama saya Na Haechan" kini giliran kembaranku yang melakukan hal serupa kepada calon ibu dan kakak tiri kami. "Kami kembar non identik, meski begitu kami mempunyai beberapa kesamaan" sambung Haechan.

"Waah, kalian anak kembar ternyata. Dulu aku ingin sekali mempunyai anak kembar, tapi yang keluar hanya satu dan cukup menyebalkan anaknya" ucap wanita itu, atau sekarang kita sebut ia dengan Yui.

Yuta menyenggol lengan ibunya setelah mendengar ucapan ibunya yang terdengar meledeknya. "Berapa usia kalian?" tanya Yui.

"Kami berusia 22 tahun" jawabku.

"Masih muda sekali, kalian kuliah?"-Yui

"Iya, kami mahasiswa di Universitas XXXX" giliran Haechan yang menjawab.

"Bukankah itu termasuk Universitas yang bagus, dan susah untuk dimasuki? Kudengar hanya orang orang tertentu dan mempunyai nilai pendidikan yang tinggi yang bisa masuk Universitas itu" - Yui

"Hanya kebetulan kami bisa diterima di Universitas itu" ujar ku, sedikit merendah

"Benar, kami mengerahkan semua keberuntungan yang kami kumpulkan dari dulu untuk bisa diterima di Universitas ini" gurau Haechan.

Gurauan Haechan direspon dengan tawa Oleh calon ibu tiri kami, sedangkan Yuta, dia hanya menyunggingkan senyumannya sebagai respon. Apa-apaan ini?! hanya menyunggingkan sudut bibirnya membuatku sedikit tergejolak. Apa Haechan juga merasakannya? Kami kembar, pasti dia juga merasakannya juga.

Sial! Meskipun dia pria, kenapa harus dia yang menjadi calon kakak kami?! Kenapa bukan orang lain saja, sialan!!

Aku sudah tak peduli, mau dia wanita atau pria! Yang jelas saat ini aku ingin memilikinya. Meski harus berbagi dengan Haechan!

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang