42

419 22 0
                                    

"Hhhmmpphhh ..."

Pintu kamar mandi itu terbuka, menampilkan sepasang suami istri yang tengah saling berciuman. Jeno menggendong Yuta layaknya koala tanpa melepaskan tautan mereka, kemudian Jeno meletakkan tubuh sang istri secara perlahan diatas kasur empuk.

Kedua tanga kekar Jeno bergerak aktif melepas ikatan bathrobe yang dikenakan oleh Yuta, kemudian jari jari panjangnya menari nari bebas diatas tubuh istrinya untuk memberikan sebuah rangsangan.

Tubuh Yuta menggeliat begitu merasakan sentuhan halus yang Jeno berikan, membuatnya merasa nyama dan nikmat yang luar biasa.

"Mmmpphhhh ..."

Ciuman yang semula dibibir, beralih ke daun telingan dan leher. "Jenhhh ..."

Lalu merambat ke tubuh kurus Yuta, dan berakhir ke bagian bawah sana yang mana terdapat penis Yuta yang masih terkulai lemas. Jeno mengarahkannya ke mulutnya yang terbuka lalu mengulumnya.

"Aaaahhhh ..."

Jeno menghisap kebanggan istrinya dengan begitu kuatnya sehingga Yuta menarik rambut Jeno sebagai bentuk pelampiasannya.

"Jeennnhhhhh ..."

Tiba bagi Yuta menyemburkan laharnya kedalam mulut Jeno yang langsung ditelan oleh pemuda april itu. Jeno kembali mensejajarkan posisinya dengan Yuta sembari mengangkat kedua kaki dan diletakkan di bahunya.

Jeno melepaskan handuk yang masih melingkar dipinggangnya, lalu mengarahkan ujung penisnya ke kerutan yang berkedut.

Merasakan sesuatu dipaksa masuk kedalam tubuhnya, membuat kepala Yuta menongak merasakan sakit dibawah sana. Juga kedua tangannya yang meremas kuat selimut tebal mereka.

"Jenoohhhh ..."

Baru ujungnya saja yang dimasukkan, Jeno meremas kuat pinggang rampng Yuta, memberikan persiapan pada dirinya untuk memasukkan seluruh penisnya dengan sekali hentakan.

"Yuta, aku akan memasukkan semuanya"

"Nghhhhh ..."

Dalam hitungan ketiga yang dihitung dalam hatinya, Jeno mendorong kuat pinggulnya hingga penisnya besarnya masuk seutuhnya.

"AAAHHHH ..."

Nafas Yuta terengah engah berkat suaminya. Jeno merendahkan tubuhnya pada sang istri, lalu meraup rakus bibir cherry yan terbuka sejak tadi. Jeno memasukkan lidahnya sampai membuat mereka saling melilitkan satu sama lain.

Bersamaan dengan itu, Jeno mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo pelan yang kemudian dipercepatkan tanpa memutuskan tautan mereka.

"Ngghhhhh ..."

Malam panas untuk kesekian kalinya mereka rasakan hingga salah satu diantara mereka merasa puas dan berhenti. Atau mungkin, hanya sampa Yuta jatuh tak sadarkan diri.

Jeno sudah tercandu dengan segala rasa yang ada ditubuh istri tercintanya itu, meski dia sudah pernah melakukannya bersama dengan wanita lain walau itu sebuah kesalahan. Tetap Yuta yang menjadi pemenangnya bagi Jeno.

"Yuta ... aku mencintaimu ... aku benar benar mencintaimu ..."

"Nggghhh ... aku juga ... Jeno ... aku juga mencintaimu ..."






Terdengar suara desisan dari papan penggorengan dan suara pisau tajam yang memotong sayuran. Setelahnya sayuran yang sudah terpotong itu dimasukkan kedalam papan penggorengan dan ditumis sebentar.

Beralih dari papan penggorengan ke Ttukbaegi yang isinya berupa sup khas Korea yag sudah matang mendidih. Jeno segera mengambil mangkok keramik itu lalu meletakannya diatas meja makan.

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang