27

538 40 1
                                    

Jeno dan Yuta kembali dengan menggunakan taksi. Kendaraan itu berhenti didepan pagar rumah yang begitu besarnya. Jeno turun terlebih, mengulurkan tangan yang diterima langsung oleh Yuta. Setelah kedua penumpangnya turun dari mobil, taksi itu pergi melaju meninggalkan lokasi.

Hendak akan menekan bel, pintu pagar itu terbuka dan muncul mobil sedan hitam yang langsung berhenti tepat didepan mereka. Jendela kaca itu diturunkan, menampilkan rupa pemuda tan dengan tatapan yang tajam. Pemuda tan itu turun dari mobil, dan diikuti oleh kembarannya.

"Yuta, habis darimana kau?!"

Yuta tak langsung menjawab, ia memundurkan langkah nya-menjauhkan diri dari Haechan. Jeno yang mendapati Yuta perlahan melangkah mundur, langsung maju dan menyembunyikan kekasihnya dibalik tubuhnya. "Dia pergi bersama ku!" Jawab Jeno.

"Aku tidak bicara dengan mu! Jadi jangan ikut campur!"

"Yuta kekasih ku!" Jeno menekankan ucapannya "dan akan menikah dengannya, jadi aku berhak untuk ikut campur!" Jeno tak dapat lagi menahan kesabarannya. Yuta meremas lengan baju Jeno, berharap agar kekasihnya ini tidak tersulut api.

"Itu tidak akan terjadi! Kami tidak akan membiarkan Yuta jatuh ditangan orang lain!"

Jeno semakin termakan hasutan untuk meluncurkan pukulan di wajah si kembar Na akan tetapi, Yuta terlebih dahulu menahan "Jeno!" Yuta menahan tangan kekasihnya dengan cukup erat "jangan dengarkan mereka, kita langsung masuk saja!" Yuta menarik lengan Jeno, membawa kekasihnya masuk kedalam.

Namun, di saat Yuta melewati si kembar, lengannya ditarik dengan kuat hingga gandengan tangan pada Jeno terlepas. Jaemin mencengkram kuat lengan Yuta, sampai membuat sang empu merintih kesakitan. Jaemin menarik Yuta lebih dekat lagi dengannya "Yuta, aku tidak akan membiarkan mu bersama orang lain!"

"Jae-Jaemin.. Sakit.."

Melihat kekasihnya kesakitan, Jeno langsung mengambil tindakan. Jeno melepaskan tangan Yuta dari cengkraman Jaemin, menatap tajam pada pemuda didepannya ini "berani kau menyentuh Yuta, ku pastikan kau akan menyesal telah lahir di dunia ini!" Ucapnya dengan penuh penekanan. Jeno merangkul Yuta, membawa kekasihnya menjauh dari si kembar Na, dan masuk kedalam rumah.

Ingin si kembar menahan kepergian Yuta, tapi mereka harus pergi dari sini menuju kampus.

Yuta dan Jeno dipersilahkan masuk, dan kedatangan mereka disambut baik oleh Yui dan tuan Na yang sudah menunggu sejak tadi. Yui langsung menghambur ke pelukan Yuta "syukurlah kalian pulang dengan selamat!" Yui melepaskan pelukannya, menatap setiap inci anak semata wayangnya. Memastikan bahwa Yuta baik baik saja.

"Bagaimana rumah di sana? Kau pasti betah, karena sampai menginap semalam" ujar Yui.

Yuta mengulas senyum diwajah "iya, ibu juga harus ke sana setelah acara pernikahan nanti! Suasananya sangat nyaman dan menenangkan, Yuta menyukainya!"

Kemudian Yui beralih pada calon menantunya, dengan senyum yang belum di lunturkan "kau memang pandai merebut hati Yuta, Jeno! Padahal ibu saja masih kesulitan menghadapi Yuta" ucapnya.

Jeno tertawa kecil mendengar ucapan Yui "saya juga masih berusaha untuk merebut hati Yuta, masih banyak yang harus saya lakukan untuk itu! Yuta memang sedikit susah untuk ditaklukkan." Jeno membisik pada bagian akhir pada Yui, tapi masih bisa didengar oleh Yuta.

Yuta memukul punggung Jeno, dan mereka berempat pun tertawa bersama. "Kalian pasti lelah, istirahatlah biar pelayan yang mengantarkan makanan ke kamar!" Ucap tuan Na. Yuta dan Jeno mengangguk, lalu mereka melangkah menuju kamar.

"Yuta!" Yui memanggil, membuat Yuta berhenti dan membalikkan tubuhnya. Pun dengan Jeno. Yui mendekat pada Yuta, menarik pelan lengan anaknya agar menjauh dari menantunya, "jangan lupa persiapkan dirimu untuk besok, karena besok adalah momen yang akan selalu kau ingat sampai tua nanti," bisik Yui.

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang