18

1K 58 8
                                    

Yui dan Yuta telah kembali ke negara kelahiran, Osaka, Jepang. Kini keduanya sedang menunggu taksi yang telah mereka pesan sebelumnya. Perasaan lega telah kembali ke tanah kelahiran karena tak akan lagi bertemu dengan si kembar Na untuk beberapa waktu ke depan.

Sebelum Yui akan menikah dan menetap di Korea, ia harus menyelesaikan beberapa tugasnya disini dan jika sudah selesai semua, baru ia akan pergi dari negaranya dan menetap di negeri ginseng.

Beberapa menit menunggu, akhirnya yang ditunggu pun tiba. Begitu taksi itu datang, sang supir langsung membatu Yui untuk memasukkan beberapa barangnya kedalam bagasi. Dan setelah semuanya masuk, barulah Yui dan Yuta masuk ke dalam taksi dan duduk nyaman di sana.

Sang supir masuk, dan Yui langsung mengatakan tujuannya tanpa ditanya terlebih dahulu. Begitu sang supir mengetahui tujuan dari penumpangnya, ia langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya. Mengantarkan tuannya untuk sampai ke tujuan dengan selamat.

Jarak antara bandara Kansai Osaka dengan rumah mereka cukup jauh, butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai dan dengan begitu, dapat membuat Yuta untuk menikmati jalanan kota Osaka yang ia rindukan selama Yuta tinggal beberapa hari di Korea.

Sesampainya mobil taxi itu berhenti di depan kediamannya, Yuta dan Yui turun dari sana setelah melakukan transaksi. Sang supir kembali membantu mengeluarkan barang barang mereka dari bagasi, dan setelahnya supir taxi itu melenggang pergi bersama mobilnya meninggalkan penumpangnya.

Semua barang telah diturunkan, tinggal ibu dan anak itu masuk kedalam rumah mereka. Di saat mereka hendak masuk, Yuta mendapati sosok siluet dari ekor matanya. Yuta menoleh dimana sosok itu berdiri yang tak jauh darinya.

"Jeno?"

Yui yang melihat anaknya terdiam sambil menatap kearah lain, ia pun turut mengalihkan atensinya. Menatap kearah yang sama dengan anaknya. Cukup lama Yui dan Yuta terdiam melihat sosok yang dulu pernah dekat dengan mereka, hingga Yui memutuskan untuk segera masuk kedalam rumah, meninggalkan anaknya yang masih setia diam di tempat.

"Ibu akan masuk terlebih dahulu" ujarnya, sembari mengambil alih barang bawaannya dan Yuta.

Setelah sang ibu masuk, Jeno berjalan mendekat kearah Yuta. Tatapan sendunya tak luput dari sang pujaan hati yang telah menganggap dirinya sebagai mantan kekasih.

"Yuta, apa kabar mu?"tanyanya.

Yuta bergeming. Kemunculan yang mendadak dari Jeno, mantan kekasihnya membuat bibirnya terasa kelu untuk menjawab.

Jeno semakin mendekatkan langkah, dengan sedikit merentangkan kedua tangannya, berharap dapat memeluk Yuta, akan tetapi Yuta segera mengambil langkah mundur.

Melihat itu, Jeno memaklumi tindakan Yuta. Ia pun menurunkan kedua tangannya dengan perasaan dongkol pada dirinya. Jeno menghela nafasnya, hingga asap putih keluar dari mulutnya lantaran hawa malam yang dingin begitu menusuk.

"Yuta, aku merindu-"

"Apa yang kau lakukan disini?" sahut Yuta, memotong ucapan Jeno.

Yuta enggan menatap mata mantan kekasihnya. Ia tak ingin hatinya kembali luluh saat menatap matanya.

Jeno bergeming sesaat, "aku ingin bertemu dengan mu." Katanya dengan suara lembut. Jika boleh jujur, Yuta sebenarnya masih menyimpan rasa pada pemuda Lee itu, tapi mengingat nasib yang menimpa hingga membuat hubungan mereka hancur, membuat Yuta ingin melupakan.

"Tapi aku tidak ingin!" Balasnya dengan dingin, lalu ia melangkah masuk. Jeno ingin menahan kepergian mantan terindahnya itu, tapi dengan cepat dia menepisnya sambil memberikan tatapan tajam. Dan ia kembali memutar haluan, masuk kedalam rumahnya.

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang