"Yuta, apakah kau bisa mengendarai mobil?" Tanya sang Tuan Na.
Saat ini tuan Na, Yui, dan Yuta sedang menikmati makan siang mereka di rumah. Hari ini tuan Na memilih untuk tidak bekerja karena ingin menemani sang kekasih berkeliling rumah.
Yuta mengangguk sebagai jawabannya, lalu tuan Na menyerahkan kunci mobilnya "kalau begitu, bisakah kau menjemput Haechan dan Jaemin?"
Yuta menimang nimang jawabanya, menolak permintaan calon ayahnya membuatnya tak enak hati, ingin meng-iyakan, Yuta tidak tahu lokasi kampus Haechan dan Jaemin. Dengan ragu, Yuta mengangguk dan menerima kunci mobil tuan Na.
Dengan bantuan maps pada ponselnya, Yuta akhrinya sampai dengan selamat di kampus Haechan dan Jaemin. Yuta keluar dari mobil mencari dua batang hidung si kembar.
Dan saat mencari, bukanya Haechan atau Jaemin yang Yuta temui, melainkan sekumpulan empat orang asing yang mendekat kearahnya.
"Hai cantik, sedang mencari siapa?"
Yuta tak menjawab, dan terus mencari.
"Waaahh... Dia mengabaikan kita"
Salah satu tangan mereka terulur hendak mencolek Yuta, tapi Yuta berhasil menepisnya.
"Ohooo... Ternyata kucing manis ini berani juga"
Empat orang itu semakin gencar menggoda Yuta, karena sikap Yuta yang sok jual mahal.
"Hei, siapa namamu?"
"Apa kau sudah punya kekasih?"
"Kau mau main bersama kami?"
Yuta terkurung oleh empat orang itu, dan tiba tiba salah satu pundak mereka ditarik kebelakang dan wajahnya mendapat bogeman. Si pelaku bogeman itu adalah Haechan dan Yuta sedikit bernafas lega, akhirnya si kembar datang di waktu yang tepat.
"Apa yang kalian lakukan pada kekasih kami" ujar Jaemin. Yuta yang mendengarnya melotot ke arah Jaemin. Nyali keempat orang itu, langsung menciut saat Haechan dan Jaemin tiba tiba saja muncul menghajar salah satu dari mereka.
"M-maafkan kami..!! Kami tidak tahu wanita ini kekasih kalian..!!"
"MAAFKAN KAMI..!!!"
Empat orang itu langsung membukkukan badannya 90° dan menyerukan kata maaf kepada si kembar. Yuta menatap nyalang kepada orang yang menyebutnya wanita, hendak ingin mengangkat suara tapi sudah di dahului oleh Haechan.
"Kalau begitu, segera pergi dari sini..!!! Jangan pernah menunjukkan batang hidung kalian"
Keempat orang itu pergi, meninggalkan Haechan Jaemin dan orang yang mereka anggap kekasih mereka. Seperginya orang itu, Yuta menatap tajam ke arah Haechan dan Jaemin seperti meminta penjelasan dari mereka.
"Apa maksud kalian kekasih? Aku ini calon kakak kalian..!! Kenapa kalian malah mengatakan kekasih?!"
"Lagi pula aku pria...!! Seorang PRIA yang sama dengan kalian..!!"
Haechan dan Jaemin sama sama menutupi telinga mereka karena Yuta meninggikan suaranya, terlebih saat menyebut kata Pria. Karena terlalu kesal, Yuta langsung masuk kedalam mobil dengan membanting pintunya membuat si kembar terlonjak kaget.
"Sepertinya akan susah menaklukkan nya" bisik Haechan pada kembarannya.
"Ya,, kau benar"
Sesampainya dipekarangan tuan Na, Haechan dan Jaemin turun dari mobil begitupun dengan Yuta. Ketiganya masuk langsung masuk kedalam rumah dengan Yuta yang di persilahkan maju terlebih dahulu.
Setelah didalam ketiganya mencari keberadaan orang tua mereka tapi, yang mereka temui malah pelayan setia yang sudah bekerja dikediaman tuan Na selama kurang lebih 10 tahun.
Pelayan itu mendekati kedua tuannya dan satu tamu spesial. Membungkuk sesaar lalu kembali menegakkan tubuhnya "selamat datang tuan muda Haechan, tuan muda Jaemin, dan tuan muda Yuta" baru pertama kali bagi Yuta, mendengar namanya disebut dengan embel embel tuan muda.
"Dimana ayah?" Tanya Jaemin.
"Tuan besar Na sudah keluar sejak tadi setelah makan siang, bersama dengan Nyonya Yui"
Ternyata orang yang mereka cari sudah pergi, dan jika mereka pergi setelah makan siang itu berarti mereka pergi sudah dari tadi.
"Mereka pergi kemana?" Giliran Haechan yang bertanya.
"Maafkan saya tuan muda, saya tidak tahu" pelayan itu kembali membungkukkan badan.
Ayah dari si kembar telah pergi, dan ibu dari Yuta pun ikut pergi bersama ayah si kembar. Dan mereka bertiga tidak tahu kemana perginya sepasanh kekasih itu.
Setelah mendapat infomasi tentang orang tua mereka, ponsel Yuta berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk. Yuta menekan pesan itu yang dikirim dari ibunya Yui.
Ibu🌸
Yuta, maafkan ibu lupa memberitahumu. Ibu sedang pergi dengan paman Na, dia membawaku menunjukan rumah baru yang akan kami tinggali nanti.Dan katanya, kau boleh menginap dulu disana karena rumah barunya berada dilokasi yang amat sangat jauh jaraknya. Jadi, baik baiklah disana 🤗
Ibu sayang Yuta 💚
Begitulah isi pesan ibunya untuk Yuta, yang berhasil membuat sekujur tubuhnya seperti disambar petir. Bagaimana ia akan mengatakannya kepada Haechan dan Jaemin, ini kali pertamanya bagi Yuta menginap di rumah orang lain.
Dengan gugup, Yuta memberanikan diri untuk mengatakannya kepada si kembar.
"Katanya mereka pergi, melihat rumah baru mereka"
Si kembar pun terkejut. Rumah baru? Jujur si kembar maupun Yuta tak mengetahui soal rumah baru itu. Yuta baru mengetahuinya setelah tuan Na mengajaknya berkeliling rumahnya, sedangkan si kembar, mereka baru mengetahuinya sekarang.
"Rumah baru?!!"
"Dimana?!!"
Tanya si kembar secara bergilir.
"Mereka tidak memberitahukan lakosinya, hanya mengatakan lokasi rumahnya sangat jauh dari sini. Dan aku di... Suruh... Menginap... Malam ini"
Entah sebuah keberuntungan yang datang dari mana yang pasti si kembar bersorak terimakasih didalam hati kepada ayahnya telah membiarkan Yuta untuk menginap. Berbeda dari si kembar, Yuta malah merasa sebuah kesialan jatuh menimpanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother Na Yuta
FanfictionSi kembar yang tak terima jika Yuta menjadi kakak tiri mereka.