5

3.7K 168 10
                                    

"Ke-keluar. KELUAR DARI KAMARKU!!"

Bukannya keluar sesuai dengan permintaan Yuta, si kembar malah masuk kedalam menutup pintu dan menguncinya. Lalu mereka berjalan mendekati Yuta dengan tatapan penuh arti mereka.

"A-apa yang kalian mau?!"

Yuta berjalan mundur, hingga punggungnya menubruk pintu lemari. Si kembar Na memenjarakan tubuh Yuta dengan dengan tubuh mereka, menatap sang calon kakak yang sudah tertutup kabut nafsu. Tangan Haechan terulur untuk menyentuh dagu Yuta dan mendekatkan wajahnya.

"Oi Na Jaemin, lihatlah malaikat cantik ini. Dia sangat terlihat menggoda"

Sama seperti kembarannya, Jaemin ikut mengulurkan tangannya dan merebut dagu Yuta dari Haechan "iya, kau benar. Ah~ aku jadi lapar ingin menerkamnya"

"Me-menjauh dari ku!!"

Si kembar tidak takut sama sekali dengan bentakan Yuta, mereka malah semakin ingin membuat Yuta ketakutan. Semakin mendekat, hingga mereka benar benar terlihat menempel pada tubuh pria Jepang itu.

"Aku akan mulai terlebih dahulu"

Haechan, mencicipi terlebih dahulu bibir seksi Yuta. Meraup, melumat dan menyesapnya "hhhmmmpphhh" Yuta berusaha untuk mendorong tubuh Haechan, tapi calon adiknya itu tidak mudah untuk disingkirkan kan.

Melihat Yuta yang memberontak, Jaemin menahan kedua tangan itu lalu menyerang bagian ceruk lehernya. Sama seperti yang dilakukan oleh sang kembaran, Jaemin juga melumat dan menyesapi, sehingga jejak merah muncul dipermukaan.

Saat di rasa membutuhkan oksigen, Haechan melepas pagutannya dan menatap Yuta yang sudah merona wajahnya "Yuta, kau tidak pantas menjadi kakak kami. Bagaimana kalai kita menentang pernikahan orang tua kita, dan menggantinya dengan pernikahan kita?"

"Na Haechan kau-"

Hendak Yuta ingin mengatakan sesuatu, tapi Jaemin sudah merebut bibirnya untuk dicicipi. Haechan menyunggingkan satu sudut bibirnya, melihat kelakuan kembarannya barusan.

Giliran Haechan yang menyesapi leher Yuta yang sudah ada beberapa jejak yang ditinggalkan oleh kembarannya "tck! Jaemin, kau terlalu banyak membuat tanda. Aku jadi tidak kebagian tempat!"

Mendengar keluhan Haechan, Jaemin menghentikan aktivitas nya mencium bibir Yuta "kan ada tempat lain! Kau bisa membuat tanda di dadanya itu"

Haechan menatap Yuta "bagaimana Yuta, apa aku boleh membuat tanda di tubuh mu?" Yuta menggelengkan kepalanya, menolak keras ucapan Haechan dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Kau menolaknya, jika kau begitu... Aku akan tetap melakukannya"

Haechan menyerang punting Yuta, menyusu di sana layaknya bayi yang sedang kehausan "aahhhh~ hentikannhhhh~"

"Waah~ Yuta, kau mendesah dengan begitu seksinya. Membuatku ingin menghujam lubang mu" ujar Jaemin yang kembali meraup bibir Yuta yang sudah membengkak.

Haechan menurunkan posisinya hingga ia berhadapan dengan tubuh Yuta yang tertutup dengan kain handuk. Tangan nya tergerak untuk melepaskan handuk itu dan langsung menampilkan penis Yuta yang sedang terkulai lemas.

Jaemin memutuskan pagutannya saat dirasa membutuhkan oksigen, menatap si pria Jepang yang sudah terlihat sayu itu "apa kau sudah menikmati nya?"

Yuta menggeleng lemas untuk responnya.

"Ahhh~"

Desahan mendadak dari Yuta yang disebabkan oleh Haechan yang langsung mengulum penisnya. Tangan Yuta menyentuh pucuk kepala Haechan dan meremas rambutnya, mencoba untuk mengehentikan pergerakan pada kepala si pria tan itu.

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang