44

270 15 0
                                    

Sesampainya Jeno pulang kerumah dari kesibukannya di kantor, ia langsung mencari cari keberadaan istri tercinta. "Yuta, aku sudah pulang!" Serunya sembari melepas sepatu lalu menggantinya dengan sandal dalam rumah yang terkesan buru buru.

Jeno melangkahkan kakinya, dan ia mendapati Yuta yang tengah sibuk didapur. "Yuta," panggil Jeno.

Mendengar namanya disebut, Yuta langsung berbalik kearah sumber suara. "Oh, kau sudah pulang ternyata," Yuta berjalan mendekati suaminya, kemudian mengambil alih tas yang dibawa.

"Bersihkan dulu dirimu, setelah itu kita makan bersama." Ucapnya dengan senyum manis terukir diwajahnya.

Jeno diam tak membalas, malah kedua sudut bibirnya semakin ditarik kebawah.

Mendapati wajah suami ditekuk, membuat Yuta bertanya tanya. "Kau kenapa? Sakit?" Tanya Yuta.

Jeno masih enggan menjawab, pemuda itu langsung memutar haluannya menuju kamar mereka untuk segera membersihkan diri. Yuta hanya bisa menatap heran suaminya, yang tiba tiba bertingkah aneh.

Selesai membersihkan diri, Jeno dan Yuta menikmati makan malam yang saat ini mereka nikmati bersama. Biasanya saat mereka makan akan diselingi sebuah obrolan yang tercampur canda dan tawa, namun sepertinya tidak untuk malam ini.

Yuta menatap suaminya yang sejak tadi diam tanpa melihat kearahnya, hingga terbesit dalam benaknya Yuta untuk mencari perhatian suami tercintanya. "Bagaimana masakan ku? Enak?" Tanya Yuta.

Jeno fokus pada makanannya, "hm!" Jawabnya, singkat padat, dan jelas. Tak biasanya Jeno memberikan respon sesingkat ini. Tapi Yuta tak ingin langsung menyerah begitu saja untuk mendapatkan perhatian suaminya.

"Hari ini aku mendatangi suatu tempat yang sangat menyenangkan!" ujar Yuta dengan riang. Dan itu berhasil membuat Jeno menghentikan aktivitas makannya, meski belum melihat ke arah Yuta.

Yuta kembali melanjutkan menceritakan kegiatan hari ini yang terasa begitu mengasyikkan bersama kedua pengawalnya. Yuta bercerita dengan wajah riang gembiranya.

Jeno yang sejak tadi diam mendengarkan, hanya bisa meremas alat makannya sembari menahan rasa kesal yang semakin mendidih.

"Oh kau tahu, kami tak hanya menghabiskan waktu dengan bermain, Jungwoo dan Lucas juga memberitahuku tempat makan yang enak!"

Seketika Jeno menatap istrinya begitu mendengar nama orang lain disebut. "Jungwoo ... dan Lucas?"

Yuta mengangguk, "hm, itu adalah nama mereka. Nama kedua pengawalmu"

Jeno mendengus, sembari menyunggingkan satu sudut bibirnya. "Kau bahkan sampai tahu nama mereka." balas Jeno yang terdengar kesal. "Sepertinya kalian sudah menjadi teman dekat!"

Senyum diwajah Yuta semakin mengembang, "iya! Bahkan aku juga menyimpan nomor mereka!"

Sungguh, ingin rasanya Jeno mengatakan apa yang ia rasakan saat ini pada istrinya yang tak kunjung mengerti itu. Tak ingin lagi mendengar kelanjutan cerita yang diyakini masih berlanjut, Jeno segera menghabiskan makannya lalu pergi ke kamar meninggalkan Yuta sendirian.

Jeno masuk kekamar dan menutup pintunya sampai - sampai dentuman keras terdengar membuat Yuta terperanjat kaget ditempatnya.

Yuta mengedip- kedipkan kedua matanya, menatap heran pintu kamar mereka. "Ada apa dengan dia?" gumam nya.

Setelah selesai mencuci piring yang telah digunakan, Yuta masuk kedalam kamar dan langsung mendapati suaminya yang sudah bergelung dibawah selimut tebal mereka. Yuta mendekat ke kasur empuk mereka, merebahkan diri dibawah selimut yang tebal.

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang