Sore hari menjelang malam. Ketiga anak adam itu kini tengah bergelung di bawah selimut dengan si kembar Na yang memeluk calon kakak tirinya yang terlihat begitu pulas dalam lelapnya. Mereka memandangi wajah cantiknya, seolah tidak pernah merasa bosan.
Si kembar sangat menyayangkan jika dia akan berakhir menjadi kakak mereka. "Kita harus segera turun, untuk menyambut kedatangan mereka." Ujar Haechan, sembari beranjak dari tempatnya. Sedangkan Jaemin, ia masih ingin berlama-lama memandangi Yuta.
Beberapa menit kemudian, Haechan keluar terlebih dahulu dari kamar Yuta. Dan setelahnya Jaemin menyusul. Mereka berdua menuruni beberapa anak tangga "semuanya berkumpul kemari!" Seru Haechan, memanggil semua pelayannya.
Pelayan - pelayan itu berkumpul sejajar bersama di hadapan tuan mudanya. "Ayah akan segera pulang malam ini, jadi persiapkan semua untuk menyambut kedatangannya!" Jaemin memberikan perintahnya. "Baik tuan!" Menjawab bersama, lalu pelayan - pelayan itu segera menempati posisi mereka untuk mempersiapkan penyambutan tuan besar.
"Kita juga harus bersiap!" Kata Haechan kepada kembarannya.
1 jam kemudian, sebuah mobil merek ternama diparkir kan di teras yang cukup luas ini. Sang supir keluar terlebih dahulu untuk membukakan pintu belakang, dan muncullah sosok pria berbalut pakaian casual yang sangat begitu cocok di tubuh kekarnya.
Pria itu berbalik sambil mengulurkan tangannya, lalu keluar tangan dengan jari lentik yang cantik menerima uluran nya. Dengan begitu, muncullah seorang wanita dengan parasnya yang sangat cantik bagaikan bidadari turun dari surga. Mereka saling menatap dan mengulas senyuman di wajah. "Selamat datang di kediaman ku, Ny. Na Yui!" Ucapnya kepada wanita itu dengan begitu lembut, sambil mencium punggung tangannya.
Wanita yang disebutkan sebagai Yui itu semakin mengembangkan senyumannya setelah mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut kekasihnya. "Terimakasih tuan Na!" Balasnya. Kemudian, mereka melangkah masuk. Pintu di buka dan langsung menampilkan jejeran pelayan yang menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya Na!" Kata mereka bersamaan. Sepasang kekasih itu masuk beriringan kedalam, lalu di ujung sana terdapat anak kembarnya yang juga turut menyambut kedatangan mereka berdua. "Selamat datang ayah, dan ibu." Ucap Haechan sembari memberikan pelukan kepada mereka. Begitupun dengan Jaemin.
Yui begitu tersanjung mendengar mereka menyebut dirinya dengan sebutan ibu. Walaupun ia belum menikahi kekasihnya, tapi tetap membuat Yui merasa tersentuh. Wanita itu mengedarkan pandangannya, mencari sosok anak semata wayang. "Di mana Yuta?" Tanyanya kepada si kembar dengan lembut.
Si kembar saling lempar tatap, untuk mencari cari sebuah alasan yang logis. Namun, sebelum mengeluarkan suara, sosok yang di cari itu muncul sedang menuruni anak tangga. "Aku ada di sini, ibu" ujarnya. Yui berlari menuju anaknya dan memeluk dengan erat. "Oh.. Anakku!" Yui melepaskan pelukannya, menatap Yuta dengan sendu "ibu sangat merindukan mu!"
Yuta mengulas senyuman di wajahnya "Yuta juga merindukan ibu!" Balasnya dan mereka kembali berpelukkan. Aksi ini tidak luput dari beberapa pasang mata yang menyaksikan. Padahal baru ditinggal beberapa hari, tapi mereka terlihat seperti tidak pernah bertemu bertahun-tahun lamanya.
"Makanan telah siap! Sebaiknya kita segera ke ruang makan!" Ujar Jaemin, yang membuat ibu-anak itu melepaskan pelukannya. Yuta membantu sang ibu untuk menghilangkan jejak air mata di pipi. Tuan Na berjalan mendekati kekasihnya "ayo kita sekarang ke ruang makan, sayang" tuturnya dengan lembut.
Ibu dan anak itu kembali terpisah. Yuta menatap ke arah sepasang kekasih penuh dengan haru, juga sedih. Yuta sangat menyukai jika ibunya menikah dengan pilihannya, tapi jika hal itu terjadi maka nasibnya bersama si kembar tidak akan pernah selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother Na Yuta
FanfictionSi kembar yang tak terima jika Yuta menjadi kakak tiri mereka.