Yui dan Yuta saat ini berada dalam perjalanan menuju lokasi yang telah di kirimkan oleh tuan Na, yaitu toko baju untuk dikenakan di pernikahan mereka nanti. Selama perjalanan Yuta sengaja mematikan ponselnya yang sejak tadi terus berdering. Yuta enggan untuk mengangkat, karena ia tahu siapa yang menghubungi dirinya.
Sesampainya di lokasi, Yuta keluar terlebih dahulu lalu ia membantu Yui, ibunya. Mereka berdua berjalan beriringan masuk kedalam, dan kedatangannya disambut hangat oleh tuan Na juga Jeno.
Tuan Na memeluk hangat kekasih hatinya, sedangkan Jeno dan Yuta nampak cukup canggung untuk menunjukkan kemesraan mereka di hadapan orang tuanya. Dan akhirnya, Jeno memilih meraih tangan Yuta dan menggenggamnya dengan cukup kuat.
"Tak perlu berbasa-basi lagi, kita langsung saja mencoba satu persatu pakaian yang ada di sini!" Ujar Tuan Na.
Yui mencoba terlebih dahulu gaun yang akan dikenakannya nanti. Satu persatu gaun melekat pada tubuh rampingnya, membuat Tuan Na tak henti hentinya berdecak kagum. Bukan hanya tuan Na saja, bahkan Yuta pun juga begitu. Sementara Jeno, ia hanya terus memperhatikan kekasihnya yang terlihat begitu senang hari ini.
Saking banyak gaun yang di coba membuat Yui bingung untuk memilih, ia sampai meminta pendapat pada anaknya "Yuta, menurutmu mana yang lebih cocok untuk ibu?" Yuta mendekat ke arah ibunya berdiri, dan melihat satu persatu gaun yang dipajang di manekin. Semua gaun yang dikenakan tadi, terlihat cocok untuk ibunya, tapi ada satu yang menarik perhatian Yuta dan yang diyakini akan membuat ibunya semakin terlihat anggun dan cantik.
Gaun tersebut bernama couture dior. Gaun ini juga dilengkapi dengan aksesoris yang semakin mempercantik mempelai wanita yaitu adanya lengan organza, buket chantilly dan ekor pengantin yang mencapai 3 meter. Semuanya terbuat dari kain satin organza yang menghabiskan 32 meter dan ada juga tulle yang berukuran 51 meter yang kemudian dikreasikan menjadi 7 lapis. Selain itu, penggunaan mahkota juga membuatnya terlihat semakin cantik.
Yuta menunjuk pada gaun itu "aku rasa ibu akan cocok menggunakan gaun ini." Ujarnya. Yui nampak begitu senang dengan pilihan anaknya, sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Yui menoleh ke arah calon suaminya, dan meminta pendapat melalui sorot matanya.
Tuan Na mengulas senyuman di wajahnya, lalu mendekati calon istrinya "kita ambil gaun itu. Aku juga merasa gaun itu yang paling cocok untuk mu!" Segera para petugas wanita itu menyimpan gaun yang sudah dipilih. Kini giliran Yuta yang harus mencoba baju pernikahannya.
Sama seperti Yui, semua pakaian yang melekat pada tubuh Yuta terlihat begitu cocok. Di tambah kulit putihnya yang menjadi nilai tambahan. Jeno sedari tadi tidak bisa menyembunyikan kekaguman akan kecantikan Yuta saat mencoba satu persatu pakaian itu.
"B-bagaimana?" Tanya Yuta dengan ragu. Ia juga bingung memilih.
"Semua terlihat cocok untuk mu!" Ujar Jeno, yang terus menatap ke arah Yuta tanpa berkedip. Yui yang sejak tadi diam diam memperhatikan calon menantunya hanya bisa mengulum senyumannya saja.
"Jangan bilang seperti itu! Bantu aku memilihnya!"
Jeno mendekat dimana calon pendampingnya itu berdiri, lalu memilih satu persatu. Jeno memilih sebuah tuxedo wedding dress berwarna putih dengan paduan warna hitam di bagian kerahnya yang berbahan satin, dasi kupu kupu berwarna hitam, juga ekor baju yang menjuntai sampai lantai berwarna putih. Jeno menunjukkan pilihannya pada Yuta "bagaimana dengan yang ini?"
Yuta mendekat ke arah kekasihnya "akan ku coba terlebih dahulu!" Lalu Yuta mengambil pakaian pilihan Jeno, membawanya untuk dicoba. Setelah beberapa saat kemudian, Yuta kembali menampilkan dirinya dengan balutan kain pilihan kekasihnya. Semua yang ada di sana berdecak kagum, sangat cocok dan pas di tubuh Yuta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother Na Yuta
FanfictionSi kembar yang tak terima jika Yuta menjadi kakak tiri mereka.