Di sebuah rumah yang lokasinya jauh dari hiruk-pikuk kota. Rencananya rumah sederhana itu akan ditinggali setelah sepasang kekasih itu menikah, meninggalkan rumah mewahnya beserta isinya untuk ketiga anaknya kelak.
Kedua insan itu kini sedang bergelut di atas kasur mereka setelah melakukan kegiatan rutinnya. Namun, si wanita yang belum memejamkan matanya berusaha melepaskan diri dari pelukan kekasihnya. Ia hanya berniat untuk membersihkan diri dan setelahnya menyiapkan beberapa makanan untuk nanti.
Di dapur.
Beberapa menit setelah Yui selesai memasak dan menghidangkannya di atas meja, muncul sosok pria yang usianya tak jauh berbeda dari dirinya dengan berpenampilan khas orang bangun tidur.
Yui pun membalikkan tubuhnya saat dirasa merasakan kehadiran seseorang.
"Kau sudah bangun?" tanyanya yang hanya dijawab dengan anggukkan kepala.
Tuan Na yang menjadi kekasih Yui itu, duduk masih dengan wajah kasurnya. Yui mendekati prianya dengan senyum khasnya.
"Cuci dulu wajahmu, lalu kita makan bersama"
Sebelum melakukan perintah sang calon istri, Tuan Na meraih pinggang wanitanya sambil mendongakkan kepalanya "beri aku ciuman dulu, baru aku akan melakukannya"
Yui tersenyum, lalu menjatuhkan kecupan di bibir calon suaminya itu "sudah sana, basuh wajah mu" ujarnya sambil melepaskan pelukan dari Tuan Na.
Dan Tuan Na, setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, ia segera beranjak dari tempatnya untuk membasuh wajahnya.
Setelah membasuh wajahnya, Tuan Na kembali ke dapur dimana calonnya berada. Meski penampilan masih terlihat seperti orang bangun tidur, setidaknya wajahnya tak menunjukkan demikian.
Yui yang mendapati calon suaminya telah kembali pun berjalan mendekat dengan wajah senyumnya.
"Naah, kalau begini kau terlihat lumayan tampan" ujarnya.
"Lumayan?" Tuan Na menaikkan satu alisnya, dengan menarik kasar pinggan wanitanya agar menempel pada tubuhnya membuat calon istrinya itu terlonjak kaget.
"Aku ini termasuk pria tertampan di seluruh dunia, tidak ada yang tak mengenali ketampanan ku"
Mendengar itu, Yui mulai mengalungkan lengannya pada leher kekar calon suaminya, juga mengembangkan senyum menggoda "tidak bagiku, ada pria yang lebih tampan selain dirimu"
Mendengar respon sang calon istri, Tuan Na mulai memunculkan rasa cemburunya "siapa dia?"
Yui tertawa geli mendapati calon suaminya itu cemburu "dia adalah..." Yui menarik tengkuk Tuan Na, mendekatkan bibirnya dengan telinga pasangannya.
"...ayahku" sambungnya, dengan nada berbisik.
Tuan Na merasa dongkol akan jawaban Yui, ia hampir saja termakan rasa cemburu buta nya "berani sekali kau menggoda ku, Yui"
Yui tertawa mendengar respon calon suaminya "makanya, jangan terlalu percaya diri tuan" ujarnya, yang kemudian memberikan ciuman agar dapat menenangkan suasana hati prianya.
Sedangkan itu, ditempat lain. Di sebuah rumah mewah yang ditempati tiga anak adam berbeda usia. Yuta yang awalnya tertidur dengan lelapnya dikamar, menjadi sedikit terganggu karena ia merasa ada yang memeluk erat tubuhnya.
Yuta mengerjapkan kelopak matanya, mencoba membiasakan matanya dengan cahaya sekitar. Dan begitu kelopak mata yang berhias bulu yang lentik, ia mendapati dada bidang milik seseorang.
Ia mengangkat wajahnya untuk mengetahui siapa pemilik dada tersebut yang ternyata adalah milik calon adiknya, yaitu Na Haechan. Yuta sedikit terkejut melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/326399104-288-k18937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother Na Yuta
FanfictionSi kembar yang tak terima jika Yuta menjadi kakak tiri mereka.