Haechan's pov :

3.8K 189 2
                                    

Acara makan malam, dengan tujuan untuk memperkenalkan kami dengan calon ibu baru. Membosankan, itulah yang muncul dalam benakku saat ayah mengajak kami pergi. Jika bukan karena ancaman ayah dan Jaemin kembaranku, sudah pasti sekarang aku sudah terlelap dengan nyaman diatas kasurku yang empuk.

Benar, aku mempunyai seorang kembaran. Dia adalah Jaemin. Kami kembar non identik, dan meski begitu banyak yang bilang kami mempunyai banyak kesamaan. Meski rupa kami berbeda.

Aku, Jaemin, dan ayahku, sudah 1jam yang lalu menunggu kehadiran calon ibu baru kami dan dia belum juga hadir. Karena bosan aku memainkan jari jariku, mengetuk ketukkan meja yang kami tempati saat ini. Ku lihat Jaemin yang duduk dengan begitu tenang. Bagaimana bisa, ada orang setenang itu? Jika itu aku, bisa saja aku akan gila nantinya.

Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya wanita itu datang juga. Dan dia tidak sendirian, ada seorang wanita lain dibelakangnya. Tunggu, sepertinya aku salah lihat. Oh, dia seorang laki laki? Bagaimana bisa seorang laki laki mempunyai rupa yang cantik seperti wanita? Ditambah, rambutnya yang mulai memanjang itu.

Kami bertiga menyambutnya kehadiran mereka berdua, dan wanita itu langsung membungkuk "Maaf, saya datang terlambat" ujar si wanita itu. 'Dia yang akan menjadi ibu kami? Terlihat begitu polos dan ceroboh! Aku tak begitu suka dengan wanita ini!!'batinku. Tapi memang benar, dia terlihat polos dan ceroboh. Salah satu sifat wanita yang paling ku benci. Dan itu kesan pertama ku untuk wanita ini.

"Tidak apa apa. Kalian tidak terlalu terlambat"

Ha? Tidak terlalu terlambat katanya? Apa sekarang ayahku tidak bisa membaca jam? Kita sudah menunggu disini lama sampai bosan, dan ayah bilang mereka tidak terlambat??! Okey, anggap saja ayahku sudah benar benar jatuh hati pada wanita tua ini.

"Silahkan duduk."

Kami semua kembali duduk. Oh tidak, siapa pria yang bersama calon istri ayahku ini? Dia pria, tapi dia sangat cantik. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari orang ini, dia terlihat seperti susah untuk didekati tapi aku ingin mengenalnya lebih dekat. Ku mohon jangan biarkan pria secantik ini jadi kakak tiriku.

Tapi, sepertinya bukan hanya aku yang tertarik dengan orang ini. Ku lihat, Jaemin juga mencuri curi pandang kepadanya. Sial! Aku ingin memilikinya hanya untuk diriku, tapi apa daya kami kembar. Harus bisa saling berbagi, satu untuk semua dan semua untuk satu.

Kami langsung menyantap makanan kami setelah para pelayan mengantarkan dan menyajikan makanan yg telah dipesan sejak tadi. Selama acara makan berlangsung, sungguh aku tak bisa tidak melihatnya. Parasnya membuatku ingin mengatakan, dan memberitahukan kepada orang orang bahwa dia "cantik/sangat cantik" sudah kuduga Jaemin juga tertarik dengannya, sampai sampai kami menggumamkannya bersamaan.

"Ini adalah pertemuan pertamaku bertemu dengan kedua anakmu. Kalau boleh tahu, siapa nama kalian berdua?"ujar calon ibu tiri kami.

"Ah! Kau benar. Jaemin, Haechan, perkenalkan, wanita cantik yang akan menjadi ibu baru kalian. Namanya Tachibana Yui, dia asli orang Jepang, dan kami bertemu saat ia mengunjungi kantor ayah sebagai klien. Dan pria yang ada di sampingnya, adalah putranya dia bernama... "

'Hm~ bertemu saat dikantor?' pikirku

"Nama saya Nakamoto Yuta"

Sialan! Dia terus terus saja membuatku mengumpat dalam hati. Selain cantik, suaranya langsung membuatku candu. Harusnya di jadi pendamping kami saja, bukan kakak tiri kami, sialan!!

"Perkenalkan, nama saya Na Jaemin"

'bajingan kau Jaemin, mendahuluiku.' pikirku. Jaemin mengulurkan tanganya untuk berjabat kepada calon ibu dan kakak tiri kami. Tak mau kalah, aku juga melakukan hal yang sama dengannya "Dan nama saya Na Haechan" ku ulurkan tanganku ke wanita tua ini, dan saat giliran ku menjabat tangan Yuta yang sebentar lagi akan menjadi kakak kami, jujur saja aku tak ingin melepasnya. Tangannya sangat halus dan pas berada digenggamanku.

"Kami kembar non identik, meski begitu kami mempunyai beberapa kesamaan"sambungku dan diangguki oleh Jaemin.

"Waah, kalian anak kembar ternyata. Dulu aku ingin sekali mempunyai anak kembar, tapi yang keluar hanya satu dan cukup menyebalkan anaknya" ujar calon ibu kami, sambil melirik ke arah Yuta.

Yuta menyenggol lengan ibunya 'oh lihat, betapa lucunya responnya' aku diam diam menahan senyuman kegemasanku terhadap Yuta.

"Berapa usia kalian?" tanya Yui, itu nama dari calon ibu kami

"Kami berusia 22 tahun" sahut Jaemin.

"Masih muda sekali, kalian kuliah?"-Yui

"Iya, kami mahasiswa di Universitas XXXX" giliran aku yang menjawab.

"Bukankah itu termasuk Universitas yang bagus, dan susah untuk dimasuki? Kudengar hanya orang orang tertentu dan mempunyai nilai pendidikan yang tinggi yang bisa masuk Universitas itu" - Yui

"Hanya kebetulan kami bisa diterima di Universitas itu" ujar Jaemin, seperti biasa dia selalu mencoba untuk merendah

"Benar, kami mengerahkan semua keberuntungan yang kami kumpulkan dari dulu untuk bisa diterima di Universitas ini" candaku.

Gurauanku direspon dengan tawa oleh Yui, sedangkan Yuta, dia hanya menyunggingkan senyumannya sebagai respon, ya dia hanya menarik sudut bibirnya keatas sesaat. Hanya senyuman sesingkat dan se-simple itu, tapi kenapa jantungku berdegup dengan cepat??

Ya, Jaemin aku tahu apa yang kau rasakan saat ini. Karena akupun juga meresakannya juga. Sudah kubilang dari awal kami kembar, dan pasti kami merasakannya hal yang sama.

Ingin rasanya aku menculik Yuta segera. Membawanya pergi, dan menguncinya hanya untuk diriku, juga Jaemin.

Bisakah kami memilikinya tanpa harus menjadi kakak kami?! Dia tak pantas berperan jadi kakak, pantasnya jadi pendamping hidup kami selamanya, bajingan!!!

Aahh~ apakah ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?? Aku ingin memilikinya!!

Persetan dengan status gender, aku hanya ingin Yuta jadi pendamping hidupku selamanya!

Step Brother Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang