Sesampainya di pekarangan rumah tuan Na, mobil sedan mewah itu telah terparkir di halaman rumah. Si kembar yang masih merasa kesal dengan ayahnya langsung keluar dari mobil dan memasuki rumah mewahnya. Sedangkan tuan Na, ia masih terdiam dengan sikap kedua anaknya. Kekesalan si kembar merupakan sumber kebahagiaan baginya, jadi tuan Na hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya "ha~"
Si kembar langsung menuju kamar mereka masing masing yang berada di lantai 2. Meski terpisah, tetapi kamar mereka bersebelahan. Haechan dan Jaemin langsung menerjang ranjang mereka yang empuk dan nyaman, tanpa melepas alas kaki dan berganti pakaian terlebih dahulu.
Mereka terus teringat dengan sosok yang akan menjadi kakak tirinya. Jujur saja, mereka tidak terima jika Yuta, yang akan menjadi kakak mereka. Si kembar hanya mau Yuta menjadi pending mereka.
"Ha~ sial! / sialan!!" seru mereka bersamaan.
Keesokan paginya. Si kembar Haechan dan Jaemin tengaj bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Anak kembar itu bersama sama menuruni tangga, dengan Haechan yang berjalan didepan.
Tuan Na sang kepala rumah tangga, sudah terlebih dahulu berada di meja makan menikmati sarapan paginya. Si anak kembar ikut bergabung.
Para pelayan rumah, mulai mengambilkan beberapa sayur dan lauk untuk kedua tuan muda mereka. Sarapan hari ini sama seperti hari sebelumnya, yaitu tak ada obrolan sama sekali di meja makan.
Sudah menjadi tradisi sejak sang istri atau ibu dari si kembar meninggal. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Semua terhanyut pada pikiran masing masing.
Haechan dan Jaemin telah menyelesaikan sarapan mereka, dan mereka pun berpamitan kepada sang ayah untuk pergi berangkat ke kampus "ayah, kami berangkat dulu" pamit Haechan, yang lalu membungkuk diikuti oleh adik kembarnya, Jaemin.
Si kembar telah pergi, meninggalkan tuan Na ayah mereka yang masih setia duduk diruang makan itu, ditemani koran yang dibawanya.
Berselang beberapa menit setelah sikembar pergi meninggalkan rumah, sebuah mobil taxi tiba dikediaman Na. Penumpanh dari taxi itu tak lain dan tak bukan adalah calon istri dari tuan Na beserta anak semata wayangnya Nakamoto Yuta.
Calon pendamping tuan Na itu, menekan bel rumah dan segera tuan Na yang berada didalam melihat dari layar yang terpajang didinding menampilkan sang kekasih hati yang cantik juga anaknya telah menunggu diluar.
Tuan Na bergegas membukakan pintu dan menyambut kekasihnya "kau sudah datang. Hai nak Yuta" Yuta yang disapa hanya menganggukan kepala sebagai balasanya.
Tuan Na mempersilahkan tamu istimewanya masuk kedalam, menunjukkan kemewahan yang dia miliki kepada calon istrinya "selamat datang dirumahku"
Yui sungguh berdecak kagum dengan rumah kekasihnya ini. Begitu besar dan terlihat mewah "rumah mu besar sekali" ujar Yui. Berbeda dengan sang ibu, Yuta hanya menatap datar isi rumahnya.
Yuta juga melihat didinding sebuah foto berukuran sangat besar. Didalam foto itu hanya ada tiga orang, tuan Na beserta kedua anak kembarnya Haechan dan Jaemin. Di foto itu, Haechan dan Jaemin terlihat begitu rupawan membuat Yuta lupa untuk mengedipkan matanya. Terpaku akan ketampanan calon adik adiknya.
Kebersamaan sang ibu dengan tuan Na membuat keveradaa Yuta tak terlihat, membuat Yuta berjalan jalan sendiri mengelilingi rumah mewah calon ayahnya.
Menyusuri setiap lorong, hingga ia mendapati tangga menuju lantai dua. Yuta menaiki tangga tersebut berjalan mengelilingi wilayah lantai dua, hingga akhirnya Yuta sampai di dua pintu kamar. Yuta menembak jika kedua pintu kamar dihadapannya ini milik Haechan dan Jaemin. Tak ingin dilihat mencurigakan, Yuta meninggalkan tempat itu, dan kembali turun menemui sang ibu.
Kembali menuruni tangga, akhirnya Yuta menemukan ibunya kembali yang pasti bersama dengan tuan Na, kekasih ibunya "disana kau rupanya" ujar sang ibu.
Yuta berjalan mendekat "bagaimana Yuta, pendapatmu tentang rumahku?" Tanya tuan Na saat Yuta sudah mendekat "rumah anda begitu besar, dan bagus paman" kepala Tuan Na semakin membesar setelah mendengar pujian dari Yuta. Dengan bangganya tuan Na membusungkan dadanya "tentu saja! Karena aku yang mendesain rumah ini! Hahahaha!!!" Tawa khas yang begitu menggelegar.
"Dan rumah ini akan menjadi tempat tinggalmu bersama Haechan dan Jaemin setelah aku menikahi ibumu"
Pernyataan itu, sukses membuat ibu dan anak itu menatap tuan Na bersamaan. Memancarkan pertanyaan pertanyaan yang mengarah ke tuan Na.
"Apa maksudmu? Jika rumah ini hanya akan ditinggali oleh Yuta, Haechan, dan Jaemin lali bagaimana dengan kita?" Tanya Yui.
"Tentu saja kita akan tinggal dirumah baru! Aku sudah membelinya hanya untul kita berdua. Aku tidak ingin anak anak kita mengganggu kemesraan kita"
Jawaban itu berhasil membuat rona diwajah Yui, inu Yuta. Sedangkan Yuta hanya terdiam dan memberi tatapan tak menyangkanya kepada calon ayahnya ini.
"Benar benar orang yang aneh" bisik Yuta untuk dirinya sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother Na Yuta
FanfictionSi kembar yang tak terima jika Yuta menjadi kakak tiri mereka.