✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭❧ tidak pantas ☙
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti pagi-pagi sebelumnya. Gyuvin selalu datang k rumah Zhang Hao, untuk menjemputnya pergi ke sekolah bersama.
Bukan tanpa alasan.
Sebagai seorang kekasih, Gyuvin tentu harus berlaku manis pada Zhang Hao kan?
Zhang Hao sendiri merasa senang. Gyuvin itu baik, perhatian, ramah, hangat. Bisa dikatakan Gyuvin ini sempurna.
Sikap percaya dirinya melengkapi sifat tidak percaya diri Zhang Hao.
"Sore ini kamu latihan basket lagi?" Tanya Zhang Hao.
Gyuvin mengangguk sembari meraih tangan Zhang Hao dan menggandengnya.
"Iya. Kaka gak papa kan, kalo nunggu aku dulu?"
"Iya, gak papa.."
Keduanya jalan beriringan sambil bergandengan di sepanjang koridor. Membuat beberapa tatapan iri tertuju pada keduanya. Lebih tepatnya pada Zhang Hao.
Gyuvin mengantar Zhang Hao hingga tiba di kelasnya.
"Makasih, kamu jangan ikut ricky bolos." Ucap Zhang Hao memperingati.
"Iya, kaka sayanggg.. aku balik dulu, dah!"
Zhang Hao hanya menggeleng kecil. Tak bisa dipungkiri jika kedua belah pipinya bersemu merah.
"Ayyit! Yang di anterin ayang mah beda!" Teriak Keita menggoda.
"Hahahaha..!" Jay dan Keita tertawa terbahak-bahak setelahnya.
"Bacot kalian. Kalo iri mah bilang!" Tukas Zhang Hao sinis.
"Sorry yah, hao.. gak iri.." balas Keita sok slayyy.
"Iyain, yang nunggu di tembak zihao! Ahahaha..!" Gantian Jay dan Zhang Hao yang menertawai Keita.
"Yang di gebet preman ips satu diem deh!" Sahut Matthew tiba-tiba muncul.
"Mampus! Ta salamin ke jongwoo gak nih?!" Seru Zhang Hao menggoda.
"Apaan dih?! Gak yah! Macchu tuh, yang di gebet pak ketos!" Elak Jay tak terima.
