✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭☆ keep smile ☆
Matthew benar-benar menyesali apa yang terjadi. Menyesali dirinya debut tanpa sosok yang selalu menyokongnya diam-diam.
Para trainee mungkin tidak sadar. Dan merasa biasa ketika melihat Matthew merengek keras pada Hanbin.
Bukan Sung Hanbin.
Melainkan Park Hanbin.
Mereka memang tidak terlihat dekat. Karena staff mnyet mungkin enggan menyorot mereka. Prioritas mnyet hanya duo center dan evil edit.
Sehingga membuat kebersamaan Matthew dan PHanbin tenggelam.
⭒❁⋆
"Hyung, tidak mau istirahat dulu? Wajahmu terlihat sangat kelelahan.."
Matthew tersenyum hangat untuk menanggapi kekhwatiran maknae kedua di grup mereka yang baru saja menetas. Belum debut, tapi itu.. paham lhy..
"Aku akan istirahat satu jam lagi.. kau susul gyuvin saja ke asrama baru. Katakan pada jiwoon hyung aku akan ke asrama bopal sebentar..." Kata Matthew pada Gunwook si Giant baby.
Gunwook pun mengangguk patuh.
"Hyung hati-hati.."
Setelah memastikan Gunwook memasuki asrama baru zerobaseone, Matthew pun melangkahkan kakinya gontai menuju asrama bopal yang berada diseberang.
"H-hiks.." sesegukan nya kembali ketika ia memasuki gedung asrama.
Bayang-bayang kenangan selama pelatihan terlihat sangat menyakitkan. Matthew sangat merindukan masa-masa itu. Dimana mereka masih canggung satu sama lain.
"H-hiks.. h-hh.."
Tubuh Matthew merosot ketika akan menaiki tangga. Lututnya terasa lemas. Sejujurnya ia lelah, tubuhnya lelah. Tapi Matthew tidak bisa istirahat begitu saja sebelum menemui PHanbin. Karena di penghujung acara tadi Matthew tidak lama bertemu PHanbin.
"N-nuna.. hiks... Ke-kenapa sa-sakit sekali. . . H-hiks.." isak Matthew lirih.
Tap.. tap.. tap..