✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭⬗ benci ⬗
*maap baru apdet🗿
Seowon menunduk dalam. Tatapan pemuda tinggi dan tampan itu sangat tajam, terlihat jelas tidak menyukainya.
"Mulai sekarang seowon tinggal bersama bibi, tak apa yah..?" Ucap bibi Kim─asisten dirumahnya─dulu. Karena sekarang tidak lagi.
Seowon mengangguk kaku, "maaf menyusahkan bibi.." ucapnya dengan sesal.
"Sudah tau menyusahkan kenapa masih berdiri disitu?!" Sambar anak bibi Kim dengan sarkas.
"Jiwoong, jaga bicaramu. Seowon ini masih majikan ibu.." peringat bibi Kim pada anaknya.
"Ck! Sekarang dia miskin, tidak punya apa-apa, bahkan kedua orangtuanya pun berada dalam jeruji besi! Dia bukan siapa-siapa sekarang!" Tukas anak bibi Kim, Jiwoong─dengan sinis.
Seowon hanya menunduk, apa yang dikatakan Jiwoong semuanya benar. Ia bukan siapa-siapa sekarang.
"Kim Jiwoong jaga bicaramu!" Teriak bibi Kim marah.
Jiwoong mendengus kesal lalu pergi entah kemana.
"Maafkan jiwoong yah, nak.." ucap bibi Kim menyesal.
Seowon mendongak, matanya berkaca-kaca. "Bi─bi seowon bisa pergi saja.." ucapnya bergetar.
Bibi Kim menggeleng tak setuju. Wanita paruh baya itu menarik tubuh Seowon dan memeluknya erat.
"Bibi tidak akan membiarkan seowon hidup sendiri. Nanti kalau seowon ingin tidur, siapa yang akan mengusap kepala seowon..?" Tutur bibi Kim lembut.
"Hiks... seowon bukan siapa-siapa, bi.."
"Tidak, sekarang seowon adalah anak bibi. Mengerti?"
Seowon mengangguk seiring jemari kasar bibi Kim mengusap pipinya menghapus jejak air matanya.
"Te─terima kasih, seowon sayang bibi.."
"Bibi lebih menyayangi seowon.."
❐
❐
❐
Krieeet...
Jiwoong menoleh, lalu membuang muka. Ia benci menatap ibunya disaat ia tengah emosi seperti sekarang.
"Jiung.." panggil ibunya─atau lebih mudah panggil saja Sojung.
"Ibu, aku tidak ingin membahasnya." Ucap Jiwoong dingin.
Sojung tersenyum hangat, ia paham alasan anak nya ini emosi.
"Jiung dengarkan ibu, sekarang seowon sendiri.───