✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭ᐅ pilihan ᐅ
Warn: age switch
"Udh 40 chap aja, tapi belom ada kapal junrae"
✨✨✨
"Kamu harus menikah dengan gyuvin!"
Hanbin semakin menggeleng gusar. Air matanya terus mengalir tanpa henti dari kedua mata indahnya.
"Bu.. abin gak mau.. abin udah punya hao.." ucapnya memohon.
Yohan memeluk anak semata wayangnya itu dengan sendu.
"Maafin ibu.. ibu gak bisa bantu kamu.. semua keputusan ada di tangan ayah.." ucapnya penuh sesal.
Hanbin menatap Yuvin sang ayah.
"Ayah.. tolong.." ucapnya memohon.
Yuvin mendekati anak dan istrinya. Ia mengusap air mata buah hatinya dengan tangan yang bergetar.
"Ayah gak bisa mengelak dari perjodohan ini, nak.. opahmu sudah membuat perjanjian ini bahkan saat kamu belum lahir.. " tuturnya.
"Turuti saja.. besok kita akan ketemu dengan keluarga om yunseong.."
Bagai di sambar petir di siang bolong. Hanbin merasa dunianya hancur saat itu juga.
Bagaimana bisa ia menikah, sedangkan dirinya sudah memiliki kekasih dan mereka sudah menjalin hubungan selama tiga tahun.
Mengusap air matanya dengan kasar, Hanbin melenggang pergi meninggalkan kedua orang tuanya.
Tujuannya hanya satu.
"H-hao.. hiks.."
❐
❐
❐
"A-aku minta maaf, hiks.. maaf.."
Zhang Hao.
Lelaki tampan dan penuh kehangatan itu merengkuh tubuh kesayangannya dengan lembut. Mengusap bahunya dan sesekali mengucap pucuk kepala si manis.
Jujur.
Zhang Hao sakit hati.
Tapi tidak ada yang bisa disalahkan disini, kecuali kakeknya Hanbin.