✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭
✧ daddy? ✦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gyuvin!"
Bocah yang berusia lima tahun itu menoleh ke arah sumber suara.
"Om! Aaa om ganteng banget!"
GREP!
"Haha.. terima kasih. Om memang ganteng!" Jiwoong, sang Om tertawa khas orang gamtenk sambil menggendong tubuh kecil Gyuvin.
"Um.. tips jadi ganteng kaya om, dong!" Seru Gyuvin dengan wajah lugunya.
"Kamu harus dewasa dulu, baru bisa ganteng kaya om. Okeh?"
Gyuvin mengangguk cepat.
"Tapi kapan upin dewasa, om? Kata ibu dewasa itu lama.."
"Dewasa emang lama.. sepuluh tahun lagi Upin pasti sudah dewasa.."
"Udah-udah.. kita pulang sekarang, yah?"
"Tapi beli helikopter sama mobil damkar dulu, om! Tadi disekolah gunuk sama junyon pamerin itu ke upin!"
"Iya-iya.. nanti om beliin.."
Jiwoong mendudukkan Gyuvin di depan samping kursi kemudi, setelah itu ia pun melajukan mobilnya ke sebuah mall.
Tidak berlama-lama, setelah membeli mainan helikopter dan mobil damkar. Mereka langsung pulang. Jiwoong takut ibu si Upin khawatir.
"IBU UPIN PULANG!! UPIN BARENG OM GANTENG!"
Ibu Gyuvin, Hoetaek.
Hoetaek yang tadinya sedang menata rambut SHanbin, anak pertamanya, pun tersentak kaget. SHanbin pun sama kagetnya.
"Yaampun dek.. kan udah ibu bilang, jangan teriak-teriak!" Omel Hoetaek seraya menghampiri Gyuvin yang masih berusaha melepas sepatunya.
"Yaampun! Ini.." Hoetaek menatap Jiwoong yang tersenyum lebar padanya.
"Kamu yang beliin?" Tanyanya garang.
Dengan santainya Jiwoong mengangguk. Membuat Hoetaek memijat pelipisnya .
"Upin, langsung ganti pakaian yah, sayang. Minta tolong sama kak abin.." pinta Hoetaek pada Gyuvin.
Gyuvin langsung mengangguk cepat dan berlari sambil memeluk mainan barunya.
"Aku gak disuruh masuk, nih?" Tanya Jiwoong.
