Yang kurang dari Kum Junhyeon hanya satu. Yaitu Kim Taerae.
"Bisa-bisanya dia ngeledekinabspakjiwung yang tiada tara.. hahaha..!"
"Tapi sumpah deh! Junhyeon itu unik banget!"
"Bukan fisiknya yang ganteng, tapi hatinya😻"
Taerae tersenyum tipis mendengar itu. Apa yang ia dengar, semuanya benar.
Junhyeon memang se-mengagumkan itu. Bahkan Taerae sendiri tidak bisa memungkirinya, bahwa ia juga kagum pada sosok Junhyeon yang penuh kehangatan.
"Ree, bentar lagi bel istirahat. Mau ikut?" Tanya Minseong pada Taerae.
Taerae menggeleng sembari tersenyum tipis.
"Aku mau ke UKS, hari ini aku piket.." jawabnya. Dan memang, Taerae adalah anggota PMR.
"Ooh.. yaudah, deh. Kalo gitu aku tinggal,"
Taerae hanya mengangguk singkat. Setelah Minseong pergi, ia juga beranjak. Meninggalkan kelas menuju unit kesehatan sekolah.
Setibanya di UKS, Taerae langsung merebahkan tubuhnya di atas brankar. Memijat kepalanya yang pusing sembari meringis kecil. Wajah manisnya terlihat pucat pasi.
Nggiunggg...
Semuanya terasa berputar. Tangan Taerae bergetar menyentuh hidungnya. Mimisan lagi.
Lelaki unik itu meletakkan plastik yang tadi dibawanya di atas meja. Mengambil baskom dan handuk kecil di bilik kemudian menyambar kotak tissue di atas meja.