Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai.. hikd..🤧
🥀🥀🥀
"Kami belum mengumpulkan uangnya! Tolong beri kami waktu satu minggu lagi!"
"Saya melihat ada yang mengintip dilantai atas, bawa."
Para bodyguard itu melihat ke lantai atas. Dan benar. Seorang lelaki berambut pirang dengan kulit putih pucat sedang mengintip apa yang mereka lakukan.
"RICKY LARI NAK!" Teriak lelaki paruh baya yang ditahan.
"Tangkap anak itu."
"Tidak-tidak.. tolong jangan ambil anak kami. Dia masih kecil.."
"Anak anda akan kami bawa sesuai perintah atasan kami. Dan ... Hutang anda akan dianggap lunas!"
"Tidak... BABA! MAMA! TOLONG AKU!!"
✧✧✧
"Paman tolong jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut.. h-hiks.."
Jongwoo menatap kasihan remaja yang baru saja ia culik dari kedua orang tuanya yang tidak bertanggungjawab.
"Saya harus menemui tuan saya dulu. Kamu tidak usah takut. Disini aman.." kata Jongwoo guna menenangkan.
Namun Ricky tetap menggeleng keras dan tidak mau melepaskan lengan baju Jongwoo.
"Hyung.."
"Hwanie..? Kenapa kemari? Kalau tuan tau kau bisa dimarahi.."
Hwanie alias Seunghwan menggeleng seraya tersenyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat. Sangat lucu.
"Jiung hyung tidak akan marah, kan aku tidak meninggalkan rumah.." katanya.
Jongwoo menghela nafas panjang. "Tapi kau meninggalkan kamarmu." Tukasnya penuh penekanan.
Seunghwan langsung mengerucutkan bibirnya takut.
"Bodyguard yang menjagaku menguntit sampai ke kamar mandi, hyung. Aku tidak suka."
Pengaduan Seunghwan berhasil membuat Jongwoo melotot dan menggepalkan tangannya kuat.
