Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prang!
Gyuvin terlonjak kaget, pupilnya bergetar melihat tumbler kesayangannya yang baru saja dibanting oleh Jiwoong.
"Lima jam pergi tanpa izin! Kemana kau hah?!" Nada bicara Jiwoong terdengar sangat marah.
"H-hyung, a-aku..──
──tolong jangan menyusahkan kami dengan tingkah konyol mu itu, kim gyuvin!"
DEG!
Gyuvin mendongak perlahan dan menatap Hanbin takut. Bibirnya bergetar kecil karena menahan tangis. Perkataan sang leader sangat menyakiti hatinya.
"Tidak usah menangis. Kau yang salah disini." Nada tegas dan datar Ricky terdengar.
"Pergi tanpa pamit, tidak bisa dihubungi, tidak meninggalkan pesan, bahkan secuil note pun tidak. Kau sengaja, eoh?" Suara Taerae terdengar frustasi dan kecewa.
Gyuvin menggeleng pelan.
"Lalu?"
"A──gyubi pe-pergi menemui abi──
──tanpa izin?! Tanpa pengawasan manager? Kau pikir kau sehebat apa kim gyuvin?" Zhang Hao mulai meninggikan nada bicaranya.
"Ck! Pergi menemui abi, tapi aku melihat jing xiang dan lijeong hyung mengunggah foto kalian!" Seloroh Gunwook berdecak remeh.
"Itu──
──dan hyung juga menemui yunseo hyung." Potong Yujin datar nan dingin.
"Aku sudah izin pada macchu hyung.."
Serentak member ZB1 menatap Matthew yang anteng memakan kentang goreng dengan wajah datarnya.
Lelaki berdarah Kanada itu menatap Gyuvin, "kapan?"
Gyuvin menggigit bibirnya ketir dan menatap Matthew dengan air mata yang siap mengucur.
"Saat hyung ke kamar gyubi tadi.. ada rere hyung juga.."
"YAK! Kapan kau izin padaku dan matthew?! Kami bahkan tidak ke kamar mu seharian ini!" Bantah Taerae tak terima.
