Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namanya Lee Jeonghyeon.
Anak kedua dari pengusaha terkaya nomor 1 di seluruh Asia, Lee Hoetaek ayahnya.
Jeonghyeon terkenal karena wajahnya yang sangat tampan bak pangeran, sifatnya juga sangat ramah dan baik hati. Hanya saja cowo tiang itu tidak bisa bertahan lama jika menjalin hubungan.
Bahasa kasarnya playboy. Gelar playboy didapatkannya setelah ia memacari anak pemilik sekolah dan memutuskannya keesokannya. Hubungan cinta kasih Jeonghyeon paling lama bertahan hanya tiga hari hingga satu minggu saja.
Tak hanya disitu, Jeonghyeon juga sangat suka bermain tonjok tonjokan alias baku hantam. Jika ada yang membuatnya terusik dan kesal, siap-siap saja orang itu akan menjadi pasien gratis dirumah sakit kepunyaan kakaknya Lee Midam:').
❐
❐
❐
Jeonghyeon melangkahkan kakinya menuju UKS, sesekali ia meringis merasakan perih disudut bibirnya. Pagi ini ia baru saja mengalahkan seniornya yang bernama Kim Jiwoong, dengan alasan telah membuat sahabat cantiknya Seunghwan, menangis.
Ah sudah lupakan..
Ceklek..!
Tatapan Jeonghyeon bertemu dengan sosok semampai dengan manik kecoklatan yang menatapnya dengan tatapan teduh. Sangat lembut, sehingga Jeonghyeon tidak bisa mengalihkan pandangannya.
"Ekhem! Butuh sesuatu?" Lamunan Jeonghyeon buyar.
"A-ah.. gue butuh obat buat luka gue.." ucap Jeonghyeon kaku.
Sosok manis dengan mata cokelat terang itu terlihat menelisik luka diwajah Jeonghyeon, lalu mengambil kotak p3k.
"Ini," katanya sembari menyodorkan kotak p3k pada Jeonghyeon.
"Bisa sekalian bantu obatin? Tolong.."
"Yaampun sadar jii.. dia cuma minta diobatin doang.. sadar-sadar....!"
❐
❐
❐
Namanya Chen Jian Yu.
Tidak banyak hal menarik tentangnya. Ayahnya sudah meninggal sejak ia duduk dibangku SMP. Dan sekarang ia tinggal bersama ibu dan ketiga kakak perempuannya. Jadi ia seorang laki-laki dikeluarganya.
Jian tidak terkenal di sekolah, sebab ia terbilang murid yang menutup diri. Teman ia tak punya, kenalan pun hanya beberapa orang saja. Itupun orang yang pernah berada di tim yang sama dengannya saat olimpiade.
