Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warn: remake, switch attd
✨✨✨
"JIHOO ANJNG! PIKET GOBLOK!"
"Besok gue! Besok! Kak Parhan dah nungguin gue!"
"BODO! GAMAU TAU! POKOKNYA LO PIKET HARI INI! YAKALI GUE SENDIRIAN YANG PIKET?!"
"Yaudah sih cill, nasib lo!"
"Diem lo— EH PARK JIHOO!!"
"Njing!"
Takuto tertawa keras melihat komuk Yujin saat ini. Wajah Yujin saat kesal itu sangatlah lucu. Kedua belah pipi bapaunya akan memerah seperti buah persik. Lucu'
Hari ini Yujin dan Jihoo piket. Tapi Jihoo baru saja pergi meninggalkan mereka dikelas, dengan alasan; Parhan alias Park Hanbin—pacarnya sudah menunggu diparkiran.
"Kok bisa sih, kak Parhan yang paripurna itu suka sama buntelan dosa kaya si jihoo?! Ck! Mending sama gue!!" Gerutu Yujin terus menerus.
"Jihoo buntelan dosa, lo darah dagingnya daqjal! Lebih gak pantes buat kak parhan! Mending sama gue yang suci ini!" Sambar Takuto lempeng.
Wajah Yujin kembali memerah, ia bersiap mengeluarkan khodamnya. Tapi——
Tok! Tok!
"Sorry, permisi.."
Yujin dan Takuto serentak menoleh kearah sumber suara.
"Yaampun! Masa depan gue cerah banget (ᗒᗩᗕ)"
Takuto tertawa setan melihat Yujin yang bungkam. Mas crushnya baru saja tiba.
"Eh! Iya, ada apa, kak ricky?." Tanya Takuto menekankan nama si cogan.
"Kalian piket?" Tanya si cogan, Ricky. Pangeran sekolah tingkat 3. Senior pastinya.
"Ooh, gue dapat hukuman dari pak jiwung buat bantuin kelas yang masih piket.."
Apa?
Yujin gak salah denger kan?! Ditinggal Jihoo, mas crush malah datang buat bantuin dia piket!
"Ehehe, jadi enak kak! Sok atuh! Kebetulan gue belum mulai piketnya!" Seru Yujin tiba-tiba.
"Dih! Dasar bocah prik! Gue cabut yeh! Bae bae lo pingsan.." kata Takuto berbisik diakhir.
Yujin hanya menanggapi Takuto dengan delikan maut.
Setelah Keum pergi, suasana kelas sangat sepi dan sunyi.
"Sapunya dibelakang pintu kak!" Seru Yujin yang mulai menyapu.
Ricky menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gue gak bisa nyapu." Ucapnya lempeng.
"Dih! Nyapu doang masa gak bisa? Yaudin, kumpulin sampah yang berceceran aja. Kalo itu juga gak bisa, mending lo pergi aja kak!" Seloroh Yujin mendadak kesal.
Masa nyapu doang gak bisa? Kalo udah nikah sama Ujin nanti, siapa yang bantuin Ujin ngurus rumah nanti? Eh tapi.. Ricky kan anak sultan🤸🏼♀️
Dhlh. Si yucil emang halunya ketinggian.
"Bisa kok"
Setelah itu, kelas kembali hening. Yujin yang sibuk menyapu, dan Ricky yang sibuk mengumpulkan sampah yang berceceran.
20 menit lamanya. Setelah itu, Yujin dan Ricky selesai piket. Yujin menutup pintu kelasnya tak lupa mematikan lampu dan kipas angin.
"Makasih udah bantuin gue, kak!" Ucapnya pada Ricky.
"Santai aja," balas Ricky singkat.
"Kalo gitu gue balik—–
—–mau bareng? Kebetulan gue sendiri,"
Eh?
Yujin mengerjabkan matanya, menatap Ricky dengan wajah yang sedikit bersemu.
"Eh? Boleh nih?" Tanyanya meyakinkan.
Ricky mengangguk sembari tersenyum sultan. Dan bau dollar pun menguak kemana-mana..
"Boleh kok, ayok!"
"ASIIKKKKKKK..!"
•
•
•
"Lo emang sering makan ditempat ginian, kak?"
"Iya. Biasanya gue bareng yunseo, seungeon sama gyuvin.."
"Owalah.. berarti makanan yang sering dibungkus kak jiu itu dari sini.."
"Iya."
"Katanya lo suka banget, apalagi gue yang traktir!"
Mata Yujin auto melotot kaget. Apa-apaan kakaknya itu?! Ish! Bikin malu aja! Batinnya kesal.