✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭❝ adek ❞
2bel ap yaww
✨✨✨
"Adek pulang."
Taerae langsung meletakkan ponselnya dan menghampiri anak gadisnya yang baru saja pulang sekolah.
"Adek.. nada nya kok lesu begitu?" Tanya Taerae seraya membantu sang anak melepas sepatunya.
Si adek, Zhe, menatap bunbun nya dengan tatapan sendunya.
"Hei.. kenapa?" Tanya Taerae gemas.
Bibir Zhe mengerucut kebawah, matanya juga berkaca-kaca.
"Bunbuun.." panggilnya mulai terisak.
"Yaampun.. kenapa ini, hum? Manisnya bunbun kenapaaa?" Tanya Taerae seraya memeluk Zhe dengan lembut.
Taerae menggendong tubuh mungil Zhe dan mendudukkan mereka di sofa. Taerae menatap wajah sembab anaknya, mengusap air matanya dengan lembut dan mengecup pipi Zhe.
"Kenapa? Apa yang bikin adek nangis, hum?" Tanyanya lagi.
"Bu-bunbun.. te-temen temen.. hiks.. me-mereka ngeledekin adek." Jawab Zhe terisak kecil.
"Uh cup cup cup.. kenapa temen ngeledekin adek? Karena sekolah gak dianter bunbun? Ayah?"
Zhe menggeleng singkat.
"Terus, kenapa dong?"
"Ka-karena adek.. gapunya adek.. hiks.."
U-uh?
Taerae tersenyum kaku.
"Bunbun.. zhe mau adek. Zhe gamau jadi adek, zhe mau jadi kakak. Buatin zhe adek bunbun.." seru Zhe keras.
"Bunbun.. yah? Buatin zhe adek lucu, kembar, satu cewe satu cowo, yang cewe kulitnya harus hitam manis, yang cowo putih, terus gaboleh botak, kaya adeknya ujin bunbunn.. yah bunbun? Hummppp..?!" Zhe memasang wajah sememelas mungkin.
Taerae tertawa renyah seraya memeluk anak semata wayangnya. Dalam hatinya menjerit, bagaimana caranya mempunyai anak sesuai reqnya Zhe?:')