✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭❍ best.. bestfriend ❍
Haii...
Sore itu..
"Sore bunda.."
"Sore eh— zihao! Masuk nak.."
Zihao mengangguk sambil tersenyum tampan. Cowo gamtenk bertubuh kekar itu masuk lalu menyalimi tangan wanita paruh baya yang tadi ia panggil 'bunda' .
"Tumben mampirnya sore? Gak ada kerjaan di kantor?" Tanya bunda.
"Kebetulan saya lagi senggang, bun. Dan kata bang jeno, dia tadi gak sengaja dengar bunda ngomelin keita.. makanya saya kesini.." jawab Zihao sopan.
"Ah itu! Duh, tadi dia merengek sama bunda mau makan ayam geprek. Jelas-jelas punya penyakit lambung, jadi bunda omelin tadi. Sekarang dia lagi ngurung diri di kamar.." Cerocos bunda puyeng.
"Sana deh, coba kamu kasih siraman rohani tu anak bandel. Cape bunda ngurusnya, mana abangnya gak ada. Makin pusing bunda.." lanjut bunda.
Zihao tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Saya ke kamar keita yah, bun..""Iya.. iya.."
Zihao melangkahkan kakinya meninggalkan ruang keluarga. Menaiki tangga dan berjalan santai menuju sebuah kamar dengan pintu berwarna kuning terang.
Tok! Tok!
"APA LAGI? Ita masih kesel yah sama bunda!"
Zihao terkekeh geli mendengar suara rengekan itu.
"Ini aku, zihao.." ucapnya.
Gedubrak!
Bugh!
Ceklek!
"ZIHAO! Huhuhu.."
Dengan sigap Zihao menahan tubuh Keita yang memeluknya tiba-tiba.
"Yaampun ita, kalo kamu jatuh tadi gimana?!" Seru Zihao khawatir.
Keita melepas pelukannya dan mengerucutkan bibirnya kedepan.
"Apasih? Gak jatoh juga kok.." cicitnya.
Zihao hanya mampu geleng-geleng kepala dengan tingkah kekanakan Keita. Dengan lembut ditariknya tangan Keita untuk masuk ke dalam kamarnya sendiri.