151. RUTINITAS TERBARU UNTUK IBU HAMIL

327 7 0
                                    

Emily membuka kedua matanya secara perlahan saat ia mulai mendengar suara dari Liam yang tengah membisikkannya sesuatu. Tentu saja rasanya menggelikan sekali ketika pria itu melakukannya.

"Ayo, waktunya sarapan. Kau bisa kembali tertidur setelah makan siang nanti," ujar Liam yang rupanya telah siap dengan menu sarapan pagi untuk Emily. Wanita itu mencoba untuk menatap ke arah jam dinding berlapis emas yang berada di hadapannya saat ini. Ternyata waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Apakah Liam sudah mempersiapkan semua ini sejak tadi?

"Apakah kau sudah terbangun sejak tadi? Dan menyiapkan semua ini?" tanya Emily yang nampaknya begitu terkejut sekali.

"Sebenarnya aku hanya membantu semua asisten untuk menata sarapanmu ini, dan setelah itu membawakannya untukmu. Lihatlah, enak sekali, bukan? Apakah kau ingin jika aku menyuapimu?" tanya Liam dan tentu saja Emily yang mendengarnya lantas melongo. Benar-benar diluar dugaan sekali pria yang satu ini.

"Liam, terima kasih, tapi aku akan menyantap semuanya sendiri, tapi nanti, beberapa jam lagi karena aku masih mengantuk sekali, apa lagi-"

"Ini sudah cukup siang, sayang. Kau harus mendapatkan sarapanmu itu. Setelahnya, kau bisa berbaring kembali, atau menyantap camilan selanjutnya selagi menunggu waktu makan siang, bagaimana?" tanya Liam kemudian yang terlihat tengah menawar semua pilihan itu kepada Emily.

Wanita itu menatapnya sejenak sebelum membalasnya, "Tapi, aku akan mandi jika sore hari menjelang, rasanya malas untuk mandi hari ini. Tak masalah, bukan?"

Liam tentu saja merasa gemas sekali. Ia lalu mengangguk, "Apa pun itu. Tak masalah, kau bisa mandi sore hari saja, tapi tak boleh terlalu malam, mengerti?"

Emily mengangguk. Setelah menyepakati seluruh perjanjian yang mereka buat, kali ini Emily pun mulai menyantap sarapan pagi miliknya itu. Terlihat pula dirinya yang sangat lahap sekali, entah mengapa Liam sangat pandai memilih menu makanan khusus Ibu hamil. Rasanya begitu mencurigakan sekali, entah mengapa terdapat hal aneh yang Emily pikirkan kali ini. Ia pun menatap ke arah Liam sejenak, "Kenapa kau sangat pandai memilih menu makanan untuk Ibu hamil? Atau jangan-jangan kau pernah.."

"Pernah apa, sayang?" tanya Liam yang tak tahan untuk segera tersenyum itu.

Emily menatapnya kembali, "Kau pasti pernah memiliki seorang istri dan ia hamil. Maka dari itu kau begitu mudahnya untuk memilih menu makanan untukku setiap harinya."

"Kesimpulan macam apa itu, sayang? Tentu saja aku tak pernah menikah sebelumnya. Jangan hitung dengan apa yang aku lakukan kepada Rose, semuanya kau sudah mengetahui dengan jelas. Menu makanan untukmu ini aku ketahui dari Ibu, dokter, Gab, dan juga beberapa informasi dari internet. Rupanya membuahkan hasil juga. Kau menyukainya, bukan?" ujar Liam dan terlihat Emily yang mengangguk pelan.

"Lalu?" tanya Emily kembali.

"Lalu apa, sayang? Hanya itu saja," jawab Liam dan terlihat Emily yang masih memantaunya sampai saat ini.

"Aku masih memantaumu," gumam Emily setelahnya dan tentu saja Liam menyipitkan kedua matanya itu saat melihat ke arah Emily kali ini.

"Pantau saja, sayang. Aku berani jamin bahwa tak ada Liam yang nakal atau sejenisnya. Hanya Liam yang mencintai satu orang wanita saja dan calon anak-anak mereka kelak," jawab Liam kemudian dan tentu saja jawaban itu berhasil membuat Emily meleleh.

Ah, seharusnya ia mencari gara-gara dengan Liam, tapi pria ini selalu saja berhasil untuk membuat dirinya semakin meleleh dan terkena atas apa yang ia lakukan dan katakan untuknya itu.

Setelah Emily menyantap semua sarapannya itu, ia pun melanjutkannya dengan segelas susu di pagi hari. Lengkaplah sudah sarapannya kali ini. Semuanya sudah beres dan tentu saja Liam kembali kepada rutinitas terbarunya saat ini, yaitu membereskan semuanya dan segera pergi untuk mencuci perabot itu.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang