36. MELONGO

6.3K 320 13
                                    

Pertemuannya dengan Gerald pun masih berlanjut. Rupanya pria itu merupakan tipikal sosok yang banyak bicara sekali. Namun, Emily menyukai sifatnya yang begitu hangat dan ramah tersebut. Ia yakin jika Gerald banyak di sukai oleh semua orang di luar sana.

"Jadi, kau memiliki seorang saudara perempuan lagi? Aku bahkan baru mengetahuinya karena kedua orang tuamu itu tak pernah menceritakannya. Mereka berdua hanya fokus dengan pembahasan tentang nama Emily yang cantik ini," ujar Gerald kepadanya. Tentu saja hal tersebut lantas membuat Emily tersipu malu saat mendengarnya.

"Ya, aku memiliki seorang saudara perempuan yang sangat cantik, ia sudah menikah tentu saja," jawab Emily kemudian.

"Tapi suaminya sempat tidur denganku dan bodohnya lagi aku malah terlena hingga saat ini," tambah Emily di dalam hatinya tentu saja. Ia bahkan tak berani untuk mengemukakan hal tersebut kepada Gerald secara langsung walaupun pria yang satu ini begitu nyambung sekali untuk di ajak mengobrol. Ia sama seperti Rafael bahkan bisa di katakan lebih dari itu. Entahlah, Emily hanya merasakan jika Gerald begitu nyambung sekali saat membicarakan apa pun. Ia yakin jika pria yang satu ini memiliki wawasan yang luas.

"Wow, aku mengucapkan syukur atas hal itu. Rasa nya sungguh tak sabar untuk segera bertemu dengan saudara perempuanmu itu, Emily. Ia pasti memiliki paras yang cantik juga," gumam Gerald kemudian sambil mengangguk paham.

Emily yang mendengarnya lantas tersenyum, "Tentu, kau bisa menghubungi ku sesekali untuk hal itu, atau aku bisa menghubungi mu jika ingin bertemu dan mengobrol seperti sekarang ini. Bagaimana?"

Gerald yang mendengarnya tentu saja tersenyum senang, "Aku bahkan tak menolaknya sama sekali. Hubungi saja aku jika kau ingin mengobrol atau pun meminta bantuan kepadaku."

Ah, lihatlah, Emily begitu tersanjung dengan kebaikannya, padahal pria yang satu ini baru saja di pertemukan olehnya, "Tentu saja, terima kasih. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu."

Ia masih menatap Gerald yang kali ini berada di hadapannya itu. Pria itu bahkan banyak bicara sekali ketika bersama dengan Emily saat ini.

"Aku tak seperti biasanya menjadi banyak bicara seperti ini. Hanya dengan orang-orang tertentu saja, kau merupakan salah satunya, dan anehnya lagi, kita bahkan baru saja bertemu beberapa jam yang lalu tapi sudah akrab seperti ini. Kau luar biasa sekali karena biasanya wanita di luar sana cenderung tak ingin membuang banyak waktu untuk mengobrol dengan pria asing, mereka bahkan secara terang terangan berani untuk menunjukkan bahwa tak menyukai kehadiran pria itu. Menyedihkan sekali," ujar Gerald seraya terkekeh.

Oh, Emily merasa spesial karena mendengar semua itu. Ia lalu mulai mendengarkan semuanya kali ini. Pasti Gedald memiliki banyak pengalaman di luar sana.

Tapi, tunggu dulu, bukankah pertemuan mereka kali ini hanyalah untuk mendengar sebuah berita rahasia dari Gerald?

Atau semua itu hanya kedok dari pria yang satu ini saja agar bisa bertemu kembali dengan Emily?

Tapi, Emily rasa tidak seperti itu.

"Hm, baiklah singkat saja, apakah kau telah berhasil menduganya saat ini?" tanya Gerald seketika dan tentu saja Emily menjadi bingung saat mendengar hal tersebut

Memangnya menduga apa yang telah ia maksud?

"Maaf, tapi apa maksudmu?" tanya Emily kemudian. Rasanya begitu penasaran sekali.

"Hm, baiklah, aku akan menceritakan secara singkatnya dari awal, jadi yang pertama, kau pasti sudah mengetahuinya bahwa kedua orang tua kita berniat untuk.. menjodohkan kita berdua," jawab Gerald kemudian dan pembicaraan kali ini terlihat begitu serius sekali.

Ah, ternyata itu. Pantas saja Ayahnya terlihat sangat senang sekali sejak tadi. Bahkan, Ibunya pun juga demikian. Tapi, sejak dulu di pertemukan oleh beberapa pria di luar sana memang ia sudah menduganya bahwa orang tuanya memang mengatur dirinya mengenai jodoh.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang