68. PERGI DIAM-DIAM

449 19 0
                                    

Makan siang kali ini telah berlangsung hanya dengan Liam saja. Tak ada Rose yang entah di mana itu.

"Ingat, jangan pergi untuk bekerja lagi. Mulai saat ini kau harus tetap berada di rumah. Semua keperluanmu telah aku tanggung," ujar Liam seketika yang bahkan tengah mengungkit pembicaraan mereka yang sebelumnya sempat terputus pagi tadi.

Emily tentu harus tetap bersikap tenang kali ini. Ada baiknya untuk menyetujui apa yang di katakan dan di larang untuknya, "Baiklah jika itu yang kau inginkan. Aku akan berhenti untuk bekerja mulai saat ini."

Liam menatapnya dan tersenyum, "Terima kasih, Emily. Katakan saja jika kau memerlukan sesuatu yang penting atau tak penting sekali pun, aku akan-"

Drrt! Drrt!

Liam menatap ke arah ponselnya itu dan menghela napas sejenak, "Aku bahkan belum menyelesaikan makan siangku untuk hari ini. Emily, maafkan aku, sepertinya aku harus segera pergi untuk meeting di dekat sini."

Emily menatapnya dan mengangguk, "Tak masalah, semoga semuanya berjalan lancar."

"Terima kasih, sayang. Aku pergi dulu, dan ingat jangan pergi untuk bekerja," ujar Liam seketika dan tentu saja Emily merasa gemas saat mendengarnya. Setelah itu ia pun pergi berlalu dari arah ruang makan menuju ke luar hotel karena beberapa rekan bisnisnya telah berjanji untuk melaksanakan meeting di sekitaran hotel tersebut, begitu informasi yang ia dapatkan tadinya.

"Aku harus menyelesaikan semua ini dan setelah itu pergi bersiap-siap," gumam Emily kemudian. Ah, rasanya tak sabar sekali untuk kembali bekerja malam ini.

***

"Terima kasih, Sandra. Untung saja kau datang lebih awal dari yang kita rencanakan sebelumnya," ungkap Emily dan setelah itu ia pun masuk ke dalam mobil milik wanita tersebut.

Sandra yang berada di sebelahnya saat ini tentu saja tersenyum ke arahnya, "Dengan senang hati. Aku dan Naomi juga ingin berjalan-jalan sejenak. Pantai ini cukup bagus untuk berjemur."

"Tidak untuk hari ini, ya. Aku sedang bersembunyi, kau tahu, bukan?" gumam Emily dan tentu saja Sandra tertawa saat mendengarnya.

"Tentu saja. Mungkin kita bisa merencanakan beberapa liburan penting lainnya setelah ini," ungkap Sandra kemudian dan tentu saja Emily menyetujuinya.

Saat mobil telah pergi menjauhi hotel tersebut, Emily tersenyum lega seketika. Ah, akhirnya ia bisa pergi dari sana sejenak untuk bekerja.

"Semoga saja pihak hotel di sana bisa di ajak untuk bekerja sama, tapi aku yakin dan percaya jika mereka semua bisa menjaga rahasia," gumam Emily seorang diri.

***

"Ingat, jangan bekerja, terutama kembali menuju ke club malam itu. Jangan mencoba untuk melanggarnya, sayang."

Emily menghela napas panjang. Ah, bisa-bisanya di tengah meeting itu dilakukan, Liam masih saja mencoba untuk melarangnya bekerja.

Emily memandangi kamarnya itu kembali. Ia terlihat cukup bingung saat ini. Bagaimana jika Liam sudah mengetahui rencananya itu?

"Aku tak mungkin berhenti dari pekerjaanku hanya karena Liam yang melarangku untuk bekerja lagi di sana. Lagi pula, aku sendiri juga merasa sangat nyaman dengan pekerjaan itu. Sangat sulit sekali untuk mendapatkannya, belum lagi uang yang dihasilkan juga banyak," gumam Emily kemudian. Memangnya kenapa jika ia bekerja? Liam terlalu munafik jika di pikir-pikir. Ia juga pasti menyukai wanita seksi di luar sana.

Emily memejamkan kedua katanya kembali. Baiklah, ia tentu bisa saja pergi diam-diam ke tempat itu. Toh juga Liam terlihat ini sedang sangat sibuk sekali, begitu pula dengan Rose.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang