112. GERAK-GERIK ROSE YANG MENCURIGAKAN

154 10 0
                                    

Rose merasakan kehangatan itu lagi. Kali ini benar-benar diluar dugaannya sekali. Glen tak berhenti untuk mengecupnya saat ini. Bahkan pandangan mereka saling bertemu setelah Glen menyelesaikan kegiatannya itu.

"Lihatlah, aku cepat sekali mengeluarkannya," gumam Glen kemudian dan terlihat Rose yang terkekeh sejenak.

"Kau tahu, justru aku merasa senang saat kau mengeluarkannya dengan cepat hari ini," ujar Rose kemudian. Tentu saja karena hal tersebut berarti Glen tak selingkuh sama sekali darinya. Lain halnya jika Glen lebih lama lagi mengeluarkannya padahal mereka sudah cukup lama tak melakukannya. Begitu kata orang kebanyakan.

"Aku mencintaimu," kecup Glen sekali lagi sebelum ia mulai mencabut miliknya itu dari dalam sana.

Setelah semuanya usai, Glen lalu pergi menuju ke arah kamar mandi untuk berbenah dan membersihkan tubuhnya karena sebentar lagi mereka akan pergi menuju ke rumah sakit kembali.

Rose terlihat mengatur napasnya sejenak. Ia lalu menoleh ke arah ponselnya itu dan mengambilnya. Sudah dua jam lamanya ia tak memeriksakan ponselnya itu. Apalagi ia sempat mendengar bahwa ponselnya berdering beberapa kali. Namun karena terdapat sebuah adegan terlarang yang tengah mereka lakukan lantas membuat Rose mengabaikan deringan tersebut untuk sementara waktu sampai semuanya usai.

"Ah, rupanya Ayah dan juga Ibu telah berada di rumah sakit," gumam Rose seorang diri dan setelah itu ia pun segera membalas pesan dari Nicole itu.

Hal tersebut lantas membuat Rose segera bangkit berdiri. Ia tentu saja hendak membenahi pakaian yang akan ia gunakan sebentar lagi, sambil menunggu Glen di dalam sana tentu saja.

Saat mengambil celana jeans miliknya itu, seketika itu juga ia teringat akan sesuatu yang sempat Rose simpan di balik saku celana belakangnya itu. Ya, sebuah kartu nama milik Dokter Gab yang menangani Emily saat ini.

"Aku harus memberitahunya sekarang juga sebelum melupakannya dan menjadi buyar kembali," gumam Rose dan setelah itu mulai mengambil kartu nama tersebut dan memgetikkan sebuah pesan kepada Gab di seberang sana.

"Besok, pukul 7, alamat restorannya akan kupikirkan lebih lanjut lagi."

Setelah pesan itu terkirim, ia pun segera menghapusnya. Rose juga yakin bahwa Gab masih beristirahat di saat dini hari seperti ini, atau ia tengah melakukan operasi kepada pasiennya. Mungkin saja.

"Sayang?"

Rose mengerjap. Untung saja ia telah menyimpan kembali kartu nama itu di dalam saku celana belakangnya.

"Iya? Apakah kau sudah selesai?" tanya Rose seraya meletakkan ponselnya di atas tempat tidur mereka.

Glen tersenyum dan tentu saja ia mengacak kembali pucuk kepala Rose dengan gemas, "Tentu saja sudah. Pertanyaan yang begitu menggemaskan sekali bagiku."

"Maaf karena aku cukup mengantuk, jadi tak terlalu berkonsentrasi," ujar Rose kemudian dan setelahnya ia pun bangkit berdiri untuk membersihkan tubuhnya itu.

Glen tersenyum kemudian dan setelahnya memilih untuk duduk sejenak. Rasanya masih tak menyangka sekali bahwa kali ini ia bersama dengan Rose, kekasihnya. Bahkan wanita itu sama sekali tak pernah melihat dan menilai dari sisi pekerjaannya.

"Walaupun sejujurnya aku merasa tak enak dengannya. Ia begitu terpandang dan lihatlah aku," gumam Glen kemudian. Mungkin untuk kedepannya ia akan merancang sesuatu, terutama mengenai bisnis.

Drrt! Drrt!

Glen yang masih tersenyum senang itu seketika menoleh ke arah sumber getaran yang berada di samping kanannya saat ini. Terlihat sebuah pesan dari nomor tak di kenal yang telah Rose terima untuk saat ini.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang