70. TARUHAN

357 12 0
                                    

Makan siang itu terjadi begitu saja. Ya, tentunya Liam menepati janjinya pada hari ini. Rupanya ia memilih untuk menjemput Emily dan pergi menyantap makan siang tersebut secara bersama-sama. Tak ada pilihan lain bagi Emily selain menyetujuinya agar pria yang satu ini tak merasa curiga terhadap dirinya dan juga semua rencana yang akan ia lakukan itu.

"Minnesota, sebentar lagi kita akan berjumpa dan bersenang-senang," gumam Emily di dalam hatinya untuk saat ini.

"Emily?" panggilan itu lantas tak di dengar oleh Emily sampai sejauh ini dan membuat pria itu merasa gemas sekali. Ia lalu mencubit pipi Emily sekilas dan membuat wanita itu menatapnya.

"Ya? Ada apa?" tanya Emily yang merasa terkejut. Terlihat Liam yang menatapnya lekat. Padahal ia sudah berbicara dengan Emily sejak tadi, bahkan ia juga sempat memanggil-manggil pria yang satu ini.

"Tidak ada, lupakan. Apakah kau ingin mampir untuk membeli sesuatu? Mungkin berbelanja pakaian baru atau apa pun itu. Aku akan mengantarkannya untukmu," tanya Liam dan tentu saja tawaran itu merupakan sebuah tawaran yang sangat ia sukai. Namun sayangnya untuk kali ini tawaran yang begitu menggiurkan itu masih bisa terkalahkan oleh Minnesota dan pekerjaan barunya yang akan ia dapatkan sebentar lagi.

"Terima kasih, tapi mungkin nanti saja. Aku sepertinya akan kembali pulang," jawab Emily kemudian dan terlihat Liam yang mengernyit. Tentu saja ia merasa aneh dengan wanitanya kali ini.

"Ada apa? Tumben sekali," tanya Liam setelahnya, namun terlihat Emily yang tersenyum seraya menggeleng. Ia lalu meneguk minumannya itu sambil terus memikirkan kota yang akan ia kunjungi nantinya.

Minnesota.

***

Emily tersenyum senang saat ia membaca sebuah pesan dari Liam sore ini. Baiklah, setelah beberapa jam penantiannya, rupanya Liam telah memberikan sebuah pesan untuknya.

Sebenarnya mereka akan pergi menuju ke taman, Liam yang menginginkannya. Namun tentu saja Emily cukup dilema saat Liam menawarkan tawaran tersebut kepadanya. Pada akhirnya ia menyetujui tawaran yang di berikan kepada dirinya. Namun, beberapa menit yang lalu Emily telah mendapatkan sebuah pesan singkat dari Liam yang mengatakan bahwa dirinya tak bisa datang untuk menjemput Emily di rumah Keluarga Orlando sore ini. Beberapa hal harus ia urus dengan rekan bisnisnya. Bahkan Emily merasa senang sekali saat mengetahuinya.

"Akhirnya, aku bisa melakukan pertemuan dengan pria itu di cafe yang telah ia tentukan tanpa perlu takut jika Liam akan datang hari ini," gumam Emily seraya bangkit berdiri dan segera bersiap-siap untuk segera pergi ke tempat yang telah mereka tentukan sebelumnya. Tentu saja ia harus memberitahukan pria itu terlebih dahulu. Emily akan segera bergegas sebelum semuanya kembali berantakan. Ini adalah momen terlangka baginya ketika sebuah rencananya berjalan mulus tanpa halangan.

Satu hal yang paling membuat wanita itu merasa senang tentu saja sebuah kabar selanjutnya dari Liam. Emily tentu saja merasa sangat senang berlipat-lipat untuk sore ini. Tak ada beban pikiran soal Liam lagi sampai tiga hari ke depan karena ia memiliki kesibukan tersendiri. Ah, kapan lagi kesempatan berharga tanpa kekangan dari pria itu datang? Tentu saja tidak akan sering seperti sekarang ini.

"Baiklah Emily. Hati-hati di jalan," sebuah pesan balasan dari Glen telah Emily dapatkan tak lama setelah ia mengirimkan pesan pemberitahuan kepadanya.

Glen, nama pria yang akan ia temui kembali sore ini tentu saja membuat Emily sangat tak sabar untuk segera bertanya banyak hal dengan pria itu soal pekerjaannya.

"Jika aku pikir-pikir maka aku tak akan merasa menyesal dengan keputusanku ini. Minnesota sangat loyal terhadap tip dan apa pun itu, semoga saja juga berlaku untukku di sana," gumam Emily seraya tersenyum seorang diri dan mulai merendam tubuhnya di dalam air hangat itu.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang