178. GERAK GERIK YANG MENCURIGAKAN

113 6 0
                                    

Emily berjalan menuju ke arah meja makan yang saat ini terdapat kehadiran Liam di sana. Sesuai dengan janjinya itu bahwa mereka akan menyantap sarapan pagi bersama. Tentu saja Emily tak perlu bersiap-siap dalam waktu yang lama.

"Kenapa cepat sekali?" tanya Liam yang saat ini menyadari kehadiran Emily di hadapannya. Wanita itu lantas memilih duduk sambil tersenyum penuh arti.

"Tak masalah, sudah aku katakan tadi bahwa aku hanya memerlukan waktu sebentar saja untuk sekadar bersiap-siap," ungkap Emily kemudian dan setelah itu ia pun mengambil piring miliknya.

"Apakah tak ada yang kau inginkan pagi ini? Mungkin aku akan pergi setelah semua urusanmu terselesaikan," tanya Liam kemudian dan tentu saja terlihat Emily yang masih menatapnya untuk saat ini.

"Hm, tak ada sama sekali, semuanya aman terkendali sampai saat ini," jawab Emily kemudian. Entah mengapa ia tengah mencoba untuk membaca pikiran pria yang satu ini.

Apalagi semuanya berkaitan dengan Glen yang saat ini tengah dicurigai oleh kekasihnya sendiri. Ditambah lagi Rose yang menghilang secara mendadak sebelum ia menyelesaikan panggilan itu tadinya.

"Baiklah kalau begitu. Katakan saja apa yang kau inginkan untuk hari ini, aku akan mencarinya untukmu," ujar Liam kemudian dan setelah itu mereka berdua pun mulai untuk menyantap menu sarapan pagi kali ini.

Tak ada keanehan yang ia dapatkan sampai saat ini, apalagi sejak tadi Emily telah mencoba untuk memantaunya. Tapi, jujur saja bahwa Liam memang tak terlihat tengah menyembunyikan apa pun sampai sejauh ini kepadanya.

Setelah menyelesaikan semua sarapan pagi mereka, tepat pukul 7 pagi pun Liam memutuskan untuk pergi ke kantornya. Memang satu jam lebih awal dari biasanya namun ia mengatakan bahwa akan kembali pulang sebelum makan siang hari tiba nantinya.

"Hati-hati di jalan," ujar Emily kemudian setelah mobil Audi hitam itu melesat pergi berlalu dari pekarangan rumah mewah itu.

Emily yang masih terdiam di depan rumah tersebut lantas menghela napas panjang sejenak. Jujur saja ia tak terlalu pandai dalam melakukan atau pun mencari tahu hal seperti ini, "Tapi aku akan mencobanya saja."

Bersamaan dengan itu, terlihat sebuah mobil sport putih yang saat ini tengah memasuki pekarangan rumah Liam. Tentu saja Emily mengetahui dengan sangat jelas mobil milik siapa itu.

"Rose?" gumam Emily seraya berjalan menghampirinya ketika wanita itu telah keluar dari dalam mobilnya saat ini.

"Halo, maaf aku telah memutus sambungan panggilanmu itu. Aku harus mengunjungimu dan kau tahu, aku harus menunggu mobil milik Liam pergi berlalu dari sini," ujar Rose kemudian yang terlihat begitu menggebu sekali.

"Ah, jadi kau sudah tiba sejak tadi? Kenapa tak memberitahuku?" tanya Emily yang nampaknya sangat terkejut. Hm, bisa dibayangkan berapa lama Rose menunggu mobil milik Liam agar pergi berlalu dari rumah mereka itu.

"Sudahlah, ceritanya begitu panjang dan aku rasa tak perlu menceritakan bagian yang tak penting itu. Lebih baik sekarang kau ikut denganku untuk melihat semua hal yang memang harus kita ketahui. Pikiranku sudah berkelana kemana pun sejak semalam," gumam Rose kemudian dan tentu saja Emily terdiam sejenak. Hm, apakah pakaian yang ia gunakan saat ini cocok untuk memasuki kantor mewah itu?

Rose yang menatapnya sejenak lantas terkekeh, "Tenang saja, kau adalah atasan di kantor itu. Bahkan ketika kau menggunakan pakaian dari daun saja tetap terlihat cantik. Ayo."

Baiklah, perkataan yang diberikan oleh Rose telah berhasil membuatnya merasa bangga akan dirinya untuk hari ini.

***

Di dalam perjalanan, Emily dan juga Rose menceritakan banyak hal mengenai pasangan mereka masing-masing.

"Tapi, apakah kau sudah memastikan semuanya bahwa itu adalah seorang wanita?" tanya Emily kemudian dan tentu saja Rose mengangguk.

"Aku menggunakan laptop milik Glen yang biasanya digunakan untuk mencari tahu seseorang, laptop itu sangat ampuh sekali untuk mengetahui nomor ponsel milik seseorang," ujar Rose kemudian dan tentu saja Emily mengangguk paham kali ini. Pantas saja Rose begitu kukuh terhadap pendiriannya mengenai sosok yang telah mengirimkan sebuah pesan singkat itu untuk Glen beberapa waktu yang lalu.

"Tapi, bagaimana dengan semalam? Apakah kau menemukan keanehan kembali?" tanya Emily dan terlihat Rose yang menggeleng.

"Aku tak menemukan ponsel milik Glen lagi. Entahlah di mana ia meletakkannya karena aku pikir ia hampir mengetahui apa yang sedang aku lakukan dengan ponselnya itu," jawab Rose kemudian. Mereka hampir tiba dan tentu saja Emily terlihat ragu akan hal ini.

"Hm, tapi aku tak menemukan apa pun melalui ponsel milik Liam sejauh ini," ujar Emily kemudian.

"Apakah kau sudah memeriksa semuanya?" tanya Rose seraya memakirkan mobilnya itu di tempat yang cukup tersembunyi.

"Hanya isi pesannya saja," jawab Emily dan terlihat Rose yang menatapnya setelah itu.

"Semua itu bukanlah pemeriksaan, cantik. Aku akan mengajarimu bagaimana caranya memeriksa sesuatu, terutama ponsel milik seorang pria karena akan ada beberapa aplikasi tersembunyi yang mereka miliki," ujar Rose kemudian dan setelah itu mereka pun keluar dari dalam mobil itu untuk memasuki gedung pencakar langit yang saat ini berada di hadapan mereka.

Keadaan masih cukup sepi karena waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi, bahkan belum lebih dari apa yang Emily perkirakan. Tak ada yang melihat kehadiran mereka, dan tentu saja hal tersebut membuat keduanya merasa cukup aman.

"Glen memindahkan ruangannya, berada di lantai 18," ujar Rose kemudian dan tentu saja Emily baru mengetahui hal ini.

"Oh ya? Aku bahkan baru mengetahui hal ini sekarang karena kau yang memberitahukanku. Dulunya ruangan Liam berada di lantai 10," ujar Emily kemudian dan tentu saja Rose mengangguk saat mendengarnya.

"Kita harus berjalan secara perlahan tanpa suara," ujar Rose kemudian, bersamaan dengan terbukanya pintu lift yang telah membawa mereka berdua ke arah lantai 18 untuk saat ini.

Emily melakukan tugasnya dengan baik. Ia bahkan berjalan tanpa suara di belakang Rose saat ini. Bahkan, ketika mereka telah tiba di depan ruangan yang memang dituju oleh Rose sebelumnya, wanita itu masih terdiam dan mencoba untuk mendengarkan suara dari balik pintu itu.

"Aku tak mendengar apa pun," bisik Rose kemudian dan tentu saja Emily menggeleng.

"Ruangan di dalam gedung ini memang seperti itu, kedap suara," jawab Emily kemudian dan terlihat Rose yang segera membuka pintu ruangan itu tanpa perlu menunggu aba-aba lagi setelahnya.

Ketika pintu terbuka, terlihat di sana bahwa Glen yang saat ini tengah duduk dan juga Liam yang berada di sampingnya. Ada banyak berkas yang berada di hadapan mereka kali ini.

"Halo, selamat pagi," sapa Glen kepada mereka berdua, bahkan terlihat begitu senang sekali, seperti biasanya.

Jadi, siapa yang akan Emily percaya kali ini?

***

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang