15. PENTHOUSE RAHASIA

12.6K 518 0
                                    

Emily tengah menatap ke arah jendela mobil sport itu. Ia sama sekali tak berbicara sedikit pun dengan pria itu. Memang, ia juga tak mengajaknya untuk berbicara, tapi tetap saja rasanya kikuk sehingga membuat Emily memiliki rencana untuk menjatuhkan dirinya saja dari dalam sana. Jika ia tak terselamatkan maka tak masalah. Dari pada menanggung semua ini dan melaksanakan semua kesepakatan gila itu. Ia bahkan lupa apa saja yang termasuk kesepakatan di antara mereka berdua. Intinya, kesepakatan itu membuat pekerjaannya sebagai pole dancer terselamatkan.

Namun, jika di pikirkan secara matang lebih lanjut, apa kata keluarganya jika mengetahui pekerjaannya itu?

"Bahkan aku hanya menyalurkan hobiku saja, mencari uang seorang diri dan tak memberatkan mereka semua sebagai keluargaku. Tapi aku tahu, hanya karena aku hidup di tengah orang-orang penting seperti Ayah dan juga Liam, lantas membuat mereka harus lebih selektif dalam urusan pekerjaanku, atau mungkin Rose," gumam Emily seorang diri sejak tadi.

Emily terdiam sejenak. Rupanya mereka telah berada di sebuah apartemen atau apalah itu. LIhatlah, ia bahkan tak tahu ke mana pria ini akan membawanya. Apakah menuju ke rumah bordir?

Tapi, sepertinya keadaan di dalam sana tak semewah rumah pria itu karena bisa di lihat dari arah luarnya saja tak begitu menarik perhatian para pengusaha mana pun, kecuali kakak iparnya yang satu ini.

Liam menatapnya dan setelah itu mengelus pipi Emily secara perlahan, "Ayo."

Emily membiarkan pria itu keluar lebih dulu. Untuk saat ini ia sedang mengamati keadaan sekitar dan mencoba untuk melihat keseluruhan dari bangunan yang berada di hadapannya ini. Begitu asing baginya, ia bahkan cukup takut saat Liam mengajaknya ke tempat yang bahkan belum pernah ia kunjungi sama sekali.

Tok! Tok!

Emily memutar kedua matanya. Rupanya Liam tak sabaran sekali. Ia pun dengan sangat terpaksa turun dari dalam mobil mewah itu dan terlihat Liam yang tengah membantunya juga. Ia manis sekali untuk saat ini.

Baiklah, kau harus cepat tersadarkan dari semua itu, Emily. Jangan sampai dirimu terlena dengan pria yang satu ini hanya karena ia selalu bertindak manis di hadapanmu seperti tadi contohnya.

Tiba-tiba, seseorang datang menghampiri mereka berdua.

Tidak, tapi lebih tepatnya pria itu tengah menghampiri Liam untuk saat ini.

"Ambilah," ujar Liam kepada seorang pria yang berpakaian serba hitam dan juga kacamata hitam.

Dari mana ia datang? Padahal keadaan di sekitar mereka sangatlah sepi sejak tadi.

Rupanya Liam memberikan sebuah kunci mobil miliknya itu. Bisa di pastikan jika Liam telah mempercayakan mobilnya itu kepada pria yang menurutnya adalah salah satu orang kepercayaannya.

"Ayo masuk, udara di sini sangatlah panas," ujar Liam kemudian dan setelah itu Emily hanya berjalan mengikutinya saja tanpa menjawab sepatah kata pun kepada Liam. Ia bahkan sudah siap untuk pergi berlari dari tempat itu jika nantinya keadaan yang mendesak sekali dan perlu membuatnya untuk melarikan diri dari tempat tersebut.

Rupanya, dugaannya sejak tadi sangatlah salah. Lihatlah, ternyata di dalam sana sangat mewah sekali. Bahkan lantainya saja terbuat dari batu marmer. Wow, rupanya bagian covernya sangat buruk jika dinilai dari luarnya saja.

Langkah Emily terus tertuju ke dalam lift yang saat ini mereka pakai. Kali ini posisi mereka sejajar menyamping sehingga Emily bisa merasakan jika pria itu sedang menatapnya. Tapi, wanita itu tak menghiraukan tatapan tersebut. Lebih baik ia mencoba untuk menebak di mana mereka kali ini karena semuanya terasa begitu asing bagi Emily.

Saat pintu lift itu terbuka, terlihat jelas sebuah kamar yang sangat mewah dan juga megah. Bahkan bisa dibilang jika luasnya mampu untuk mengumpulkan 100 orang yang ingin menginap di dalam sana. Kenapa berbeda sekali dengan penampilan bangunan dari sisi luarnya tadi? Apakah Liam memang sengaja membuatnya seperti itu agar tak diketahui oleh siapa pun?

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang