7. AH, FINALLY..

19K 675 3
                                    

Hari ini, Emily memilih untuk bersantai sejenak, rasanya begitu tenang saat Liam tak ada di rumah itu.

"Mungkin memang benar, aku harus kembali pulang, hari ini atau secepatnya. Lagi pula aku sudah besar dan tak perlu di jaga sampai seperti ini," gumam Emily seorang diri yang saat ini duduk di ruang tamu.

"Tidak segampang itu, Emily. Ini sudah peraturan dariku dan juga Ayah. Kami tak boleh meninggalkan wanita secantik dirimu di rumah seorang diri, lagi pula kau pasti akan merasa kebosanan jika hanya seorang diri saja di rumah mereka. Jadi, pilihan yang tepat adalah kau harus tinggal di sini untuk sementara waktu, atau sampai kau merasa bosan, tapi lebih baik kau tetap di sini untuk menemaniku," jawab Rose yang terlihat cantik sekali untuk hari ini. Ia yakin jika wanita ini hendak pergi untuk berbelanja.

"Terima kasih, kalian memang sangat baik sekali kepadaku, tapi tentu saja aku merasa tak enak jika terus menetap di rumahmu ini, tidak etis sekali, Rose," jawab Emily kemudian, rasanya ia ingin sekali memberitahukan yang sebenarnya kepada Rose, namun lidahnya terasa kelu saat ingin mengatakan semua itu.

"Ssttt, santai saja dengan kami, sayang. Lagi pula tidak ada yang merasa terpaksa atau apa pun di sini," jawab Rose kemudian.

"Tapi aku merasa terpaksa, Rose," gumam Emily di dalam hatinya. Ah, rasanya ingin berteriak sekeras-kerasnya.

"Baiklah, aku pergi dulu, bersenang-senanglah," jawab Rose dan setelah itu pergi berlalu. Hal itu tentu saja membuat Emily menghela napas panjang.

"Bersenang-senang dari mana? Aku bahkan merasa terpaksa sekali di sini, apalagi dengan kejadian itu," gerutu Emily seorang diri.

"Kejadian apa?"

Kedua mata Emily membulat lebar saat mendengar suara bariton itu, tentu saja kalian tahu siapa pemilik suara tersebut.

"Rose sedang pergi?" tanya Liam dan terlihat Emily yang mengagguk. Ia lalu bangkit berdiri saat Liam mulai duduk di sampingnya. Namun, langkahnya tertahan saat Liam mulai mengatakan sesuatu kepadanya.

"Jangan pergi, ada yang ingin aku bicarakan," ucap pria itu kepada Emily dan tentu saja wanita tersebut menoleh dengan ekspresi yang merasa malas sekali. Ia juga merasa marah dengan pria sejenis Liam ini.

"Ada apa lagi?" tanya Emily kemudian. Terlihat Liam yang tersenyum saat mendengarnya.

"Duduklah, jangan tergesa-gesa seperti itu," ucap Liam dan tentu saja Emily kembali duduk dengan keadaan terpaksa karena pria itu juga telah menarik tangannya. Namun, Emily merasakan hawa yang tak enak di antara mereka apalagi rumah itu sepi sekali. Ia pun memutuskan untuk pergi berlalu.

Terlihat Liam yang menatapnya sejenak sebelum tersenyum penuh arti. Tentu saja ia mengikuti Emily hingga sampai di dalam kamar wanita itu dan membuatnya merasa terkejut karena kehadiran Liam di sana.

"Mau apa lagi kau?" tanya Emily kemudian yang terlihat duduk di tepi tempat tidur. Ah, seharusnya ia tak usah pergi ke kamar. Menyesal sekali rasanya.

"Tenanglah, aku hanya-"

Drrt! Drrt!

Emily menghela napas lega saat rupanya Liam tengah menerima sebuah panggilan dan pergi berlalu. Hal tersebut tentu membuat Emily segera menutup pintu kamarnya dan memikirkan semuanya di dalam sana.

Terlihat Liam yang mendengar suara pintu kamar yang telah tertutup dengan cukup keras, ia tersenyum penuh arti sebelum kembali berbicara pada sambungan panggilan tersebut.

***

Malam hari ini, Emily terlihat menggunakan kembali lingerie itu. Tak masalah, ia sudah mengunci pintu kamarnya. Apalagi Rose sudah kembali pulang.

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang