147. BERITA YANG MENGEJUTKAN UNTUK SEMUANYA

151 8 0
                                    

Pesta yang telah mereka siapkan itu pun akhirnya berjalan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Bahkan kali ini terlihat Gab dan juga David yang masih menikmati minuman mereka dengan sangat santai. Namun, Liam memilih untuk tak meminum minuman itu sedikit pun, entahlah mengapa demikian, namun ia hanya ingin menyantap makanan saja bersama dengan Emily sejak tadi.

Terlihat Gab yang mulai mengatakan hal aneh, begitu pula dengan David yang rupanya telah berada di bawah naungan alkohol sejak beberapa saat yang lalu. Tentu saja hal tersebut lantas membuat Emily dan mereka semua yang masih tersadar tertawa saat mendengar beberapa lelucon yang dilontarkan oleh mereka berdua sesekali.

"Apakah mereka berdua terlalu sibuk untuk bekerja sampai-sampai seperti ini?" tanya Rose kepada Glen dan juga Liam yang saat ini tengah berada di sampingnya. Rey tengah menerima sebuah sambungan panggilan di dalam sana dari sang istri, jadi ia akan menyusulnya setelah ini, begitu katanya.

"Ya, terutama dengan Gab yang bahkan sama sekali tak dapat memyentuh dunia malamnya sejak ia mulai bekerja sebagai seorang dokter di rumah sakit keluarganya itu. Apa lagi di sana masih kekurangan tenaga medis, jadi mau tak mau Gab harus turun tangan saat ia berada di semester akhir dan meninggalkan semua hiburan malam yang sangat ia sukai itu, bahkan aku yakin ini adalah pertama kalinya bagi Gab untuk meneguk alkohol kembali setelah sekian lama," jawab Liam kemudian dan terlihat Rose yang mengangguk saat mendengarnya.

"Ia pasti sangat memiliki banyak beban pikiran karena pekerjaan itu. Ah, sayang sekali jika di pikir-pikir," gumam Emily kemudian dan terlihat Rose yang mengangguk setuju atas argumen itu.

"Kurasa demikian. Lebih baik aku membiarkannya saja sampai ia benar-benar puas," gumam Liam setelahnya.

Terlihat Emily yang merasa lelah sekali karena telah berdiam di satu posisi dan itu cukup lama. Entah mengapa ia tak terlalu kuat untuk duduk lebih lama lagi dari biasanya. Ini semua pasti karena kehamilannya itu yang membuat dirinya seperti sekarang ini karena biasanya Emily pasti sangat kuat untuk duduk berlama-lama atau pun untuk berdiri sekali pun.

"Kurasa aku ingin beristirahat lebih dulu malam ini. Rasanya cukup lelah untuk duduk terlalu lama," ungkap Emily yang saat ini hendak bangkit berdiri dan setelah nya terlihat Rose yang membantunya untuk berdiri.

"Biar aku yang mengantarkanmu," ujar Rose namun tentu saja Emily menolaknya. Ia tak ingin jika Liam akan merasa curiga dan aneh jika Rose melakukan hal itu. Terlebih lagi Liam sejak tadi begitu mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Kau tetaplah di sini bersama dengan mereka. Mungkin jika aku merasa bosan, aku akan kembali lagi ke sini, selamat malam semuanya," jawab Emily kemudian dan setelah itu ia pun pergi berlalu dengan cepat karena rasanya begitu melelahkan sekali.

Setelah itu, terlihat Rey yang hadir di antara mereka semua. Ia juga sempat berpapasan dengan Emily dan tentu saja menyapanya. Rey juga sempat bertanya mengapa Emily pergi lebih dulu, setelah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu ia pun bergegas kembali menuju ke perkumpulan teman-temannya yang rupanya masih setia berada di sana.

"Ah, ini dia. Apakah kau sudah menyelesaikan laporanmu?" goda Liam kepada Rey dan tentu saja pria itu segera meneguk minumannya yang belum sempat ia nikmati sejak tadi.

Terlihat Rey yang terkekeh saat mendengarnya, "Semuanya sudah selesai. Ia sudah beristirahat. Lagi pula tadi hanya beberapa menit ucapan selamat malam saja."

"Hm, terserah apa katamu. Kemarilah, kau bisa menikmati malam ini sebelum kembali bekerja dua hari lagi. Atau mungkin besok," ujar Liam kemudian dan kali ini ia meneguk segelas sloki pemberian dari Glen dan juga Rose yang ikut serta sejak tadi.

Semua cerita dan juga minuman dari satu botol ke botol selanjutnya pun masih saja dinikmati oleh mereka semua. Bahkan kali ini Gab dan juga David semakin tak jelas ke mana arah topik pembicaraan mereka berdua. Namun hal tersebut lantas membuat Rose dan juga Glen terkekeh karena mendengarnya. Hanya mereka berdua yang masih tersadarkan dari alkohol itu. Tentu saja karena mereka hanya meneguk sedikit demi sedikit dan itu pun hanya berselang beberapa jam saja, tidak seperti David dan juga Gab yang meneguknya berulang kali secara sekejap saja.

"Apakah kau tak tahu sesuatu yang sampai saat ini masih melayang-layang di atas sana?" tanya Gab kepada semua orang yang berada di hadapannya saat ini. Bahkan terlihat Glen yang hendak mengambil sebuah botol dari tangan Gab, namun ia melarangnya dan tetap menyuruh Glen untuk terdiam.

"Oh, ya? Apakah ada banyak sekali sesuatu yang melayang-layang itu?" tanya Rose sambil terkekeh.

"Hm, katakanlah, apa saja itu?" tanya Rey yang saat ini juga tengah memancingnya. Liam dan juga Glen hanya terkekeh saja saat mendengarnya.

Gab kembali meneguk minuman miliknya itu secara langsung dari botol yang telah ia pegang sejak tadi. Hal tersebut lantas membuat dirinya semakin tak sadarkan diri dan mengigau tak jelas, "Hummmm, kau, Liam. Kenapa kau tampan sekali?"

Liam yang mendengarnya lantas terkekeh. Ia lalu meneguk minuman miliknya kembali sambil mendengar semua ucapan tak jelas dari Gab. Mungkin selanjutnya adalah giliran Liam yang tak sadarkan diri.

"Apakah kau tak minum juga?" tanya Rey kepada Glen dan pria itu menggeleng. Ia harus tetap siaga dengan keadaan di rumah itu, tentu saja ia harus mengetahui porsi untuk minuman yang harus ia teguk setiap waktunya. Kali ini Rose membantu nya juga dengan cara memberikan Glen cokelat panas yang telah ia seduh tadi.

Rey meneguk minuman itu dengan cepat dan sepertinya pria yang satu ini memang cepat tak sadarkan diri karena ia juga kurang kuat dengan sentuhan alkohol. Sedikit saja meneguknya maka ia tak akan sadarkan diri, sama seperti Gab yang sejak tadi tengah menceritakan banyak hal.

"Liam, oh, Liam. Kau bahkan tak peka sekali dengan keadaanmu. Kenapa kau terlalu sibuk, hm? Apakah kau tak merasa senang dengan kabar itu?" tanya Gab kemudian dan terlihat Liam yang menatapnya dengan kepala yang cukup pening, namun tentu saja ia masih bisa bertahan dari alkohol itu sejenak.

"Apa itu?" tanya Liam yang setelahnya memilih untuk meneguk minuman miliknya kembali.

"Emily yang tengah mengandung saja kau tak tahu. Kenapa kau tak memanggil dokter yang lainnya untuk memeriksakan kandungan Emily agar kau cepat mengetahuinya segera? Kau ini terlalu sibuk," gerutu Gab dan tentu saja hal tersebut lantas membuat Rose membulatkan kedua matanya. Begitu pula dengan Glen yang saat ini tengah menatap ke arah Rose dan berpikiran yang sama persis dengan apa yang ada di dalam otak wanita itu.

Seketika itu juga terlihat Liam yang mengernyit saat mendengarnya, "Emily? Hamil?"

Gab kembali mengangguk sambil meneguk minumannya itu, terlihat pula David yang terbangun dari tidurnya itu dan terkekeh kembali karena ia masih berada di bawah naungan alkohol sejak tadi.

Liam terdiam sejenak. Ia memikirkan perkataan dari Gab. Di tambah lagi ia mencoba untuk tetap membuat dirinya bertahan agar tak tumbang akibat alkohol yang sejak tadi ia teguk itu.

Di sisi lain, terlihat Rose yang memberikan sebuah kode tersendiri kepada Glen. Terlihat pria itu mengangguk dan mengambil sebuah botol baru yang berisikan minuman yang sama dengan apa yang tengah dinikmati oleh Liam untuk saat ini, "Biarkan aku yang membantumu untuk menuangkannya kembali, Liam. Berikanlah gelasmu itu."

Liam tentu saja menurutinya. Ia terlihat berpikir sejenak sambil menatap ke arah Glen dengan pandangan yang cukup kabur, sebisa mungkin ia harus bertahan, walaupun rasanya begitu candu sekali dengan racikan alkohol itu, "Apakah Emily benar-benar sedang hamil?"

"Ya, tentu saja. Apakah kau baru mengetahuinya?" tanya Glen seketika dan tentu saja Rose membulatkan kedua matanya.

"Pssttt, kenapa kau ini?" pekik Rose kemudian dan tentu saja Glen hanya mengedipkan sebelah matanya saja kepada Rose.

Rose semakin tak yakin jika kali ini Glen masih sadarkan diri. Apakah mereka semua sudah berada di bawah naungan alkohol?

"Jika iya, tak masalah, tapi jika tidak tentu saja aku harus mengatasi semuanya besok. Semoga saja Liam tak mengingat apa yang ia dengar dari Gab. Ah, cukup mengejutkan sekali rupanya Gab jika sedang mabuk seperti sekarang ini," gumam Rose secara perlahan dan tentu saja terlihat Rey yang saat ini tengah menatap ke arah Rose.

"Kau cantik sekali," puji Rey yang tentu saja sudah tak bisa diselamatkan lagi dari alkohol itu. Terlihat Rose yang hanya tersenyum manis saja saat merespon pujiannya.

Benar-benar keadaan yang mengejutkan sekali.

***

Beautiful SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang