07 Racun

22.6K 2.5K 66
                                    

"Achoohhh."

Rein menutupi hidungnya dengan jari telunjuk.

'Ugh, mengapa aku tiba-tiba bersin?'

[ Racun, hidung anda mendeteksi adanya racun di sekitar ruangan ini. ]

'Bukankah cukup hanya menciumnya saja?'

[ Master, kemampuan resistensi racun anda tingkat F. Apa yang anda harapkan dari tingkat rendah itu? ]

Rein menatap wajah Curran yang juga sedang melihat ke arahnya.

'Aku harus secepatnya meminta uang pada ayah baru ku.'

[ Benar Master, anda harus minta banyak koin emas agar saya juga bisa menaikkan level saya. ]

'Ya ya ya.'

Croft terbang mengitari kepala Rein yang menyetujui ucapannya tentang meminta banyak koin emas.

"Rein, apa kau sakit?"

Curran bertanya dengan nada tidak yakin. Pasalnya sejak tadi anak ini terlihat baik-baik saja, lalu kenapa saat masuk ke ruang makan dia tiba-tiba bersin?

"Racun."

"Hm?"

Curran mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Aku alergi racun."

"...."

Curran terdiam. Rosaly tertegun. Dan Gilbert mengerutkan keningnya. Sedangkan para pelayan gelisah di tempat.

[ Hm, Master mengapa alergi? ]

'Karena itu yang terlintas di pikiranku.'

[ .... ]

Curran melirik ke arah Rosaly dan memberi isyarat padanya untuk mengatakan sesuatu.

Rosaly menangkap pesan dari tatapan kakaknya. Dia menahan diri untuk tersenyum karena hukuman yang diberikan kakaknya akan di gagalkan oleh anaknya sendiri.

"Rein."

Rosaly memanggil dengan tenang.

Rein menoleh dan melihat seorang gadis rambut merah panjang yang tergerai dengan balutan gaun hijau yang membuat kesan anggun padanya.

"Apa kamu akan terus bersin-bersin sebelum racunnya di hilangkan?"

Rosaly bertanya dengan hati-hati sambil sesekali melirik ke arah Curran.

[ Ya. ]

'Hm Croft, tapi aku tidak bersin-bersin.'

[ Master, anda sedang menutupi hidung anda dengan jari. ]

'Ah itu benar.'

"Sepertinya begitu."

Rein menjawab dengan lesu.

Awalnya dia merasa senang karena kemampuan itu lumayan berguna untuk mendeteksi adanya racun. Tapi kalau dia harus bersin-bersin sampai racunnya hilang, bukankah itu cukup merepotkan?

Curran mengerutkan kening. Dia tidak mengira resistensi racun yang dimiliki putranya, membuat dirinya bersin-bersin sampai racun tersebut hilang.

Awalnya dia hanya menduga itu untuk melemahkan efek racun yang di makan oleh Rein, bukan bersin-bersin.

"Rosaly, singkirkan puding milikmu."

Curran berkata dengan nada sedikit menekan.

"Tentu kakak."

Rosaly menjawab dengan senyum tebal di wajahnya.

'Astaga, kakakku sangat imut!!'

Rosaly menjerit di dalam hati saat mengetahui kalau kakaknya menaruh racun di Puding makanan kesukaannya.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang