36 Lester

13.6K 2.1K 145
                                    

Rein segera berhenti memberontak dari pelukan Curran. Dia mulai mengatur nafasnya yang memburu.

Curran merasa terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi. Tapi dia memiliki sebuah kesimpulan bahwa ini semua hanyalah kesalahpahaman.

Mark terdiam di tempat. Dia merasa terkejut dengan kejadian yang sangat cepat terjadi di depannya.

Uhukk uhukk.

Morgan mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya. Hidungnya mimisan, dan tubuhnya terasa sakit akibat serangan yang tiba-tiba dia dapatkan.

Dan itu di sebabkan oleh seorang anak kecil yang memiliki warna rambut dan mata yang sama dengan mendiang istrinya.

Dia tidak pernah mengira pukulan dari seorang anak kecil akan sekuat itu. Padahal dia masih bisa menangkis serangan dari putra bungsunya.

"Moku, lepaskan pria itu."

Curran memberi perintah, agar sekertaris milik Morgan dapat membantu tuannya.

~ Myuu.

Moku mengubah ukuran tubuhnya menjadi kecil, lalu menginjak kepala Jhon yang membuat kepalanya kembali menghantam lantai.

Duk.

Moku berjalan dengan anggun mendekati Curran, dan berdiri di dekat kakinya.

Jhon meringis saat kepalanya kembali menghantam lantai. Dia pun segera berdiri, lalu mendekati Morgan yang belum bangun dari posisinya.

"Mark, siapkan kamar kosong."

"Itu tidak perlu Tuan muda Curran."

Morgan berdiri dengan bantuan dari Jhon. Netra biru pucat miliknya melihat seorang anak kecil yang berada di gendongan Curran.

"Kami akan tetap pergi, masih banyak pekerjaan yang perlu saya kerjakan. Dan ...."

Morgan menjeda ucapannya sejenak, lalu melanjutkan kembali dengan tatapan mata yang melihat ke arah Rein.

"Bukankah putra angkat anda, perlu bertanggung jawab atas kondisi saya."

"Fuck you off."

Rein memberikan jari tengah pada Morgan.

"Rein."

Curran menggenggam tangan Rein yang memberikan jari tengah, dia tidak tahu apa artinya. Namun, mendengar umpatan yang dikeluarkan oleh Rein, dia yakin itu bukanlah sesuatu yang baik.

"Mark, beritahu ayahku. Aku dan Rein akan pergi ke tempat Tuan Lester."

"Baik Tuan muda."

Mark pergi meninggalkan mereka, untuk melakukan perintah yang diberikan oleh Curran.

"Mengapa kita harus pergi ke tempatnya?"

Rein bertanya dengan wajah tidak senang. Meskipun pria itu hanya memiliki wajah yang mirip, namun Rein tetap tidak menyukainya.

Dia belum puas memukul wajahnya.

Curran menghela nafas.

"Dengar, dia adalah Tuan Lester, tamu Ayah. Dan kau melukainya tanpa sebab, jadi kita perlu bertanggung jawab."

"Dia terluka karena lemah!"

Rein mencibir dengan tatapan merendahkan yang dia arahkan pada Morgan.

"Bagaimana bisa seorang pembunuh sepertinya kalah dari anak kecil yang belum berusia 10 tahun?"

Tatapan Morgan berubah menjadi dingin. Ekspresi Curran menjadi kaku. Joy menyipitkan matanya menatap tajam. Sedangkan Croft, membalas ucapan Rein lewat pikiran.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang